Tuntut PM Pakistan Mundur, Puluhan Ribu Orang Berdemo di Karachi

Tuntut PM Pakistan Mundur, Puluhan Ribu Orang Berdemo di Karachi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 19 Okt 2020 17:06 WIB
Supporters of the Pakistan Democratic Movement take part in an anti government rally in Karachi, Pakistan, Sunday, Oct. 18, 2020. Protests took place in a campaign against Prime Minister Imran Khan to force him step down over what they say is his failure in handling the nations ailing economy. (AP Photo/Fareed Khan)
Unjuk rasa di Karachi menuntut PM Pakistan mundur (AP Photo/Fareed Khan)
Islamabad -

Puluhan ribu orang yang merupakan pendukung oposisi pemerintah Pakistan ikut dalam unjuk rasa besar-besaran di kota Karachi. Unjuk rasa ini merupakan bagian dari kampanye melengserkan Perdana Menteri (PM) Imran Khan, yang dituding gagal menangani perekonomian yang semakin memburuk.

Seperti dilansir Reuters, Senin (19/10/2020), sembilan partai oposisi utama membentuk platform gabungan yang disebut Gerakan Demokratik Pakistan (PDM) sejak bulan lalu dan memulai kampanye nasional melawan pemerintahan PM Khan. Unjuk rasa terbaru digelar di Karachi pada Minggu (18/10) waktu setempat.

Unjuk rasa besar-besaran ini digelar saat perekonomian Pakistan -- yang telah memburuk akibat pandemi virus Corona (COVID-19) -- berjuang dengan inflasi dua digit dan pertumbuhan negatif. Oposisi menyalahkan pemerintahan PM Khan atas situasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintahan PM Khan yang berlangsung selama dua tahun juga diwarnai peningkatan sensor dan penindakan keras terhadap setiap perbedaan pendapat, kritikan dan pemimpin oposisi.

"Inflasi telah mematahkan punggung warga miskin yang memaksa banyak orang mengemis untuk bisa memberi makan anak-anak mereka," ucap salah satu demonstran bernama Faqeer Baloch (63) yang ikut unjuk rasa di Karachi.

ADVERTISEMENT

"Sudah saatnya pemerintahan ini pergi sekarang," tegasnya, saat kerumunan massa meneriakkan slogan 'Ayo Imran pergi!'.

Para pemimpin oposisi yang hadir termasuk Maryam Nawaz, yang merupakan anak perempuan dari mantan PM Pakistan Nawaz Sharif yang menjabat tiga kali. "Anda telah merampas pekerjaan dari rakyat. Anda telah merampas makanan dua kali sehari dari rakyat," tegas Nawaz dalam orasinya.

"Para petani kita kelaparan di rumah mereka ... Generasi muda kita merasa kecewa," cetus pemimpin oposisi lainnya, Bilawal Bhutto Zardari.

Unjuk rasa di Karachi ini menyusul digelarnya aksi protes di kota Gujranwala pada Jumat (16/10) lalu, yang tercatat sebagai unjuk rasa terbesar melawan PM Khan sejak dia menjabat. Unjuk rasa di Karachi merupakan aksi protes kedua yang digelar dalam tiga hari terakhir.

Eks PM Pakistan, Nawaz Sharif, ikut berbicara melalui video link dari London, Inggris. Sharif menuduh Panglima Militer Jenderal Qamar Javed Bajwa mencurangi pemilu tahun 2018 lalu dan merekayasa penggulingannya dalam apa yang disebut sebagai tuduhan yang dibantu pengadilan.

Militer Pakistan, yang menyangkal mencampuri politik atau pemilu, belum memberikan respons atas tuduhan Sharif tersebut. Sementara PM Khan menyangkal dirinya memenangkan pemilu tahun 2018 lalu dengan dibantu militer.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads