Pejabat top Palestina, Saeb Erekat, yang dikenal sebagai perunding veteran kini sedang menjalani perawatan medis akibat komplikasi virus Corona (COVID-19). Erekat dilaporkan 'kritis' di rumah sakit dan dalam kondisi koma.
Seperti dilansir AFP, Senin (19/10/2020), Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dalam pernyataannya menyebut bahwa Erekat yang berusia 65 tahun ini dinyatakan positif terinfeksi virus Corona pada 19 Oktober waktu setempat.
Disebutkan PLO bahwa Erekat kini dirawat di sebuah rumah sakit Israel bernama Hadassah Ein Kerem di Yerusalem. Dia dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) karena mengalami 'masalah kesehatan kronis dalam sistem pernapasan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Rumah Sakit (RS) Hadassah menyatakan bahwa Erekat tiba di rumah sakit dalam 'kondisi serius' dan menerima oksigen tambahan. Dinyatakan juga oleh pihak RS bahwa kondisi Erekat tergolong 'serius' tapi 'stabil'.
Pada Senin (19/10) pagi waktu setempat, RS Hadassah mengumumkan bahwa setelah 'malam yang tenang', kondisi Erekat memburuk.
"Memburuk dan sekarang didefinisikan sebagai kritis dan karena gangguan pernapasan, dia diberi anestesi dan diberi ventilator," demikian pernyataan RS Hadassah soal kondisi Erekat.
Erekat yang tinggal di kota Yeriko, Tepi Barat, pernah menjalani operasi transplantasi paru-paru di Amerika Serikat tahun 2017 lalu.
"Pak Erekat menjadi tantangan untuk dirawat akibat infeksi virus Corona mengingat dia pernah melakukan transplantasi paru-paru, dia mengalami imunosupresi dan memiliki infeksi bakteri lainnya selain virus Corona," terang RS Hadassah dalam pernyataannya. Imunosupresi merupakan kondisi penurunan sistem kekebalan tubuh.
Ditambahkan RS Hadassah bahwa pihaknya 'berkomunikasi dengan otoritas medis internasional mengenai kebijakan perawatan pasien yang kompleks ini'.
Erekat yang lahir di Yerusalem ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PLO dan tetap masuk dalam lingkaran dalam Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Dia menjadi tokoh penting dalam politik Palestina selama beberapa dekade terakhir, seringkali menjadi lawan bicara utama untuk utusan asing dan media internasional. Erekat secara konsisten menyuarakan dukungan untuk solusi dua negara bagi konflik Palestina dan Israel.