Seruan Siap Perang dan Siaga dari Xi Jinping bagi Tentara China

Round-Up

Seruan Siap Perang dan Siaga dari Xi Jinping bagi Tentara China

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 16 Okt 2020 04:00 WIB
Chinese President Xi Jinping speaks during an event to honor some of those involved in Chinas fight against COVID-19 at the Great Hall of the People in Beijing, Tuesday, Sept. 8, 2020. Chinese leader Xi Jinping is praising Chinas role in battling the global coronavirus pandemic and expressing support for the U.N.s World Health Organization, in a repudiation of U.S. criticism and a bid to rally domestic support for Communist Party leadership. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: Presiden China Xi Jinping (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Beijing -

Presiden China, Xi Jinping menyerukan para tentaranya untuk bersiap-siap untuk berperang. Xi Jinping meminta agar para tentara tetap bersiaga tinggi.

Seperti dilaporkan Xinhua News Agency dan dilansir CNN, Kamis (15/10/2020), Presiden Xi menyampaikan seruan itu saat mengunjungi pangkalan militer China di Provinsi Guangdong pada Selasa (13/10) waktu setempat.

Saat melakukan inspeksi terhadap Korps Marinir pada Tentara Pembebasan Rakyat atau militer China, Presiden Xi menuturkan kepada para tentara untuk 'menjaga kondisi siaga tinggi' dan menyerukan mereka untuk 'sungguh-sungguh setia, sungguh-sungguh murni dan benar-benar bisa diandalkan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokuskan pikiran dan energi kalian untuk bersiap berperang, dan tetap waspada," ucap Presiden Xi kepada para tentara China dalam kunjungan itu, seperti ditayangkan televisi nasional CCTV.

ADVERTISEMENT

"Marinir memiliki banyak misi berbeda dan tuntutan terhadap Anda akan bervariasi," sebutnya. "Karena itu, (Anda) harus mendasarkan pelatihan Anda pada (kebutuhan) untuk bertempur ... dan tingkatkan standar pelatihan dan kemampuan tempur," tegas Presiden Xi.

Tujuan utama dari kunjungan Presiden Xi ke Guangdong ini untuk menyampaikan pidato pada Rabu (14/10) waktu setempat, dalam rangka memperingati 40 tahun berdirinya Zona Ekonomi Spesial Shenzhen. Zona spesial itu dibangun tahun 1980 lalu untuk menarik modal asing dan memainkan peran penting dalam membantu perekonomian China menjadi yang terbesar kedua di dunia.

Di sisi lain, kunjungan ke Korps Marinir ini dilakukan saat ketegangan antara China dan AS masih berada di titik tertinggi. Ketidaksepakatan soal isu Taiwan dan pandemi virus Corona (COVID-19) antara kedua negara memicu perselisihan.

Dalam perkembangan terbaru, Gedung Putih telah memberitahu Kongres AS, pada Senin (12/10) waktu setempat, soal rencana meneruskan penjualan tiga sistem persenjataan canggih kepada Taiwan. Sistem persenjataan itu dilaporkan juga menyertakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang canggih.

China memberikan tanggapan keras terhadap perkembangan itu, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian, menyerukan AS untuk 'segera membatalkan rencana penjualan senjata ke Taiwan' dan memutuskan seluruh 'hubungan militer AS-Taiwan'.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads