Otoritas kota Qingdao di China menghukum dua pejabatnya terkait kemunculan klaster baru virus Corona (COVID-19). Seorang Kepala Komisi Kesehatan setempat dan seorang Direktur Rumah Sakit setempat telah dicopot dari jabatannya.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Kamis (15/10/2020), pemberitahuan singkat dari microblog resmi pemerintah kota Qingdao menyatakan bahwa Direktur Komisi Kesehatan Qingdao, Sui Zhenhua dan Presiden Rumah Sakit Toraks Qingdao, Deng Kai, dicopot dari jabatannya.
Keduanya juga tengah menjadi subjek penyelidikan lebih lanjut dari otoritas setempat. Tidak dijelaskan lebih lanjut soal penyelidikan tersebut.
Diketahui bahwa rumah sakit yang dipimpin Deng menjadi lokasi klaster baru Corona di kota Qingdao. Rumah sakit itu difungsikan untuk merawat dan mengisolasi para pelancong yang baru tiba dari luar negeri yang dinyatakan terinfeksi Corona.
Pada akhir pekan, otoritas kota Qingdao melaporkan 12 kasus Corona, yang sebagian besar terkait rumah sakit tersebut. Salah satu kasus melibatkan seorang pekerja pelabuhan yang dinyatakan positif Corona, namun baru mengalami gejala-gejalanya sekitar 20 hari kemudian.
Kemunculan kasus baru di rumah sakit Qingdao itu menjadi kasus penularan lokal pertama di China dalam dua bulan terakhir. Otoritas China sebelumnya hanya melaporkan kasus-kasus baru yang merupakan kasus impor atau kasus yang penularannya terjadi di luar negeri.
Awal pekan ini, otoritas kota Qingdao mengumumkan digelarnya tes Corona massa terhadap seluruh warganya yang berjumlah total 9 juta orang. Tes massal itu ditargetkan harus selesai dalam lima hari.
Hingga Kamis (15/10) pagi waktu setempat, hasil tes dari 7 juta orang yang telah diperiksa menyatakan semuanya negatif Corona. Sejauh ini belum ada kasus positif Corona yang ditemukan dari tes massal tersebut.
(nvc/ita)