Kulit Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi perbincangan netizen karena warnanya oranye. Trump diduga salah ketika menggunakan metode untuk membuat kulit eksotis.
Saat ini wajah oranye Trump ini tengah ramai dibahas di media sosial. Namun, sebenarnya kulit Trump yang berwarna oranye itu sudah menjadi perbincangan sejak 2016, saat Trump masih menjadi capres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Business Insider, 22 Oktober 2016, para penata rias menduga Trump memakai penyamak kulit. Yakni untuk membuat kulit Trump tampak eksotis dengan metode tanning bed dan spray tan.
"Saya tahu persis apa yang dia lakukan pada dirinya sendiri - tanning bed, spray tan, dia memakai kacamata dan Anda dapat melihat hiper-pigmentasi di sekitar matanya," Jason Kelly, penata rias yang berbasis di Cleveland.
Sementara itu, ahli penata rias lain menduga penyamakan kulit wajah Trump itu kurang tepat karena dikerjakan dengan tidak terampil.
"Anda harus sangat terampil saat menambahkan riasan di atas penyamakan sendiri," kata Dante Fitzpatrick, direktur desain airbrush di Beach Bum Tanning kepada NY Daily News.
"Dan jika Anda melakukannya dengan salah, itu terlihat sangat salah - terutama dalam definisi tinggi," imbuhnya.
Fitzpatrick menambahkan bahwa Trump kemungkinan besar tidak menggunakan warna yang tepat untuk kulitnya, dan salah menerapkan riasan di atasnya.
Lampu kamera TV akan mengubah warna kulit alami Trump dan memperburuk masalah juga, kata Kimberly Kinch, penata rias di Rouge NY.