Misi Rumit, Polandia Akan Jinakkan Bom Perang Dunia II di Dalam Air

Misi Rumit, Polandia Akan Jinakkan Bom Perang Dunia II di Dalam Air

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 12 Okt 2020 16:34 WIB
A bouy marks the site of a Second World War Tallboy bomb in the Piast Canal (Kanal Piastowski), near Swinoujscie, northwestern Poland, on October 9, 2020, where Polish divers are expected to defuse the bomb on October 12, 2020. - Polish military divers are due to begin a delicate operation on October 12, 2020 to defuse one of World War IIs most powerful types of bombs at the bottom of a navigation channel to the Baltic Sea. The five-tonne device -- nicknamed
Lokasi bom Perang Dunia II yang akan dijinakkan diberi tanda pelampung kuning (AFP/LUKASZ SZELEMEJ)
Warsawa -

Tim penyelam dari militer Polandia akan melakukan misi rumit pada Senin (12/10) waktu setempat, untuk menjinakkan sebuah bom besar dari era Perang Dunia II. Bom seberat 5 ton itu berada di dasar kanal dekat Laut Baltik.

Seperti dilansir AFP, Senin (12/10/2020), bom era perang yang berukuran panjang 6 meter itu dijuluki 'Tallboy' dan dikenal juga sebagai 'bom gempa bumi'. Bom tersebut dijatuhkan oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris dalam serangan terhadap kapal Nazi tahun 1945 silam.

Bom tersebut ditemukan tahun lalu saat dilakukan pengerukan di dekat kota pelabuhan Swinoujscie, Polandia bagian barat laut. Swinoujscie dulunya bernama Swinmunde dan merupakan bagian dari wilayah Jerman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah yang pertama di dunia. Belum pernah ada yang menjinakkan sebuah Tallboy yang terawetkan dengan sangat baik dan berada di dalam air," tutur juru bicara armada Pertahanan Pantai ke-8 Angkatan Laut Polandia, Grzegorz Lewandowski, kepada AFP.

Sekitar 750 warga setempat terpaksa dievakuasi dari area radius 2,5 kilometer di sekitar lokasi bom tersebut. Operasi penjinakan bom ini diperkirakan akan berlangsung selama lima hari. Namun beberapa warga menuturkan kepada AFP bahwa mereka akan tetap berada di rumah mereka.

ADVERTISEMENT

Salah satu warga setempat, Halina Paszkowska, menyatakan bahwa 'bahaya utama' untuknya adalah risiko tertular virus Corona (COVID-19) di lokasi penampungan warga yang dievakuasi. Paszkowska juga harus menjaga ibundanya yang berusia 88 tahun. "Saya tinggal di sini selama 50 tahun dan pernah ada bom-bom lainnya, tapi ini pertama kalinya ada evakuasi! Sebelumnya, kami hanya harus di dalam rumah," ucapnya.

Selama operasi penjinakan bom dilakukan, lalu lintas maritim di kanal dan sekitarnya akan ditangguhkan hingga radius 16 kilometer.

"Dua atau tiga hari pertama akan menjadi persiapan. Para penyelam penjinak bom kami akan menggali di sekitar bom, yang tertanam di dasar kanal pada kedalaman 12 meter. Hanya hidungnya yang menonjol keluar," tutur Lewandowski.

"Ini pekerjaan yang sangat rumit ... Getaran terkecil bisa meledakkan bom," ungkapnya.

Lewandowski juga menyatakan bahwa opsi peledakan terkontrol telah dikesampingkan karena dikhawatirkan akan menghancurkan sebuah jembatan yang berjarak 500 meter dari lokasi. Oleh karena itu, para penyelamat Angkatan Laut akan memakai teknik yang dikenal sebagai 'deflagrasi' untuk membakar bahan peledak tanpa memicu ledakan, menggunakan perangkat kendali jarak jauh untuk menembus cangkang guna memulai pembakaran.

Bom tersebut dilaporkan bermuatan 2,4 ton peledak -- setara 3,6 ton TNT. Bom Tallboy dirancang untuk meledak di bawah tanah di dekat sebuah target, memicu gelombang kejut yang akan menyebabkan kehancuran.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads