Cuitan Trump Klaim Kebal Corona Dilabeli 'Menyesatkan' oleh Twitter

Cuitan Trump Klaim Kebal Corona Dilabeli 'Menyesatkan' oleh Twitter

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 12 Okt 2020 09:12 WIB
President Donald Trump removes his mask as he stands on the balcony outside of the Blue Room as returns to the White House Monday, Oct. 5, 2020, in Washington, after leaving Walter Reed National Military Medical Center, in Bethesda, Md. Trump announced he tested positive for COVID-19 on Oct. 2. (AP Photo/Alex Brandon)
Donald Trump (AP Photo/Alex Brandon)
Washington DC -

Pihak Twitter menambah label peringatan terhadap satu cuitan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengklaim tanpa bukti bahwa dirinya kebal virus Corona (COVID-19). Klaim itu dilontarkan Trump setelah dokter kepresidenan mengizinkannya kembali menjalani aktivitas publik.

"Bersih total dan sepenuhnya dari dokter Gedung Putih kemarin. Itu berarti tidak bisa terkena (kebal), dan tidak bisa menularkannya. Senang sekali mengetahuinya!!!" cuit Trump via akun Twitternya pada Minggu (11/20) dan seperti dilansir CNN, Senin (12/10/2020).

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump juga mengklaim dirinya kebal dari virus Corona. Bahwa Trump menyatakan dirinya yakin dia akan kebal untuk 'mungkin waktu yang lama, mungkin waktu yang singkat, bisa seumur hidup'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), tidak ada bukti yang menunjukkan manusia kebal dari virus Corona jika mereka pernah terinfeksi sekali. Bahkan CDC secara khusus memperingatkan orang-orang untuk tidak berasumsi bahwa mereka kebal virus Corona.

Label peringatan yang disematkan Twitter terhadap cuitan Trump itu menyatakan bahwa konten dari cuitan itu berpotensi 'menyesatkan'.

ADVERTISEMENT

"Tweet ini melanggar Peraturan Twitter tentang penyebaran informasi menyesatkan dan berpotensi berbahaya terkait COVID-19)," demikian bunyi label peringatan Twitter pada cuitan Trump tersebut.

Namun, Twitter memutuskan bahwa cuitan Trump itu masuk ranah kepentingan publik sehingga tidak dihapus dan masih tetap bisa diakses.

"Kami menempatkan pemberitahuan kepentingan publik pada tweet (Trump-red) itu karena melanggar Kebijakan Informasi Menyesatkan COVID-19 dengan membuat klaim kesehatan yang menyesatkan soal COVID-19," sebut juru bicara Twitter.

"Sesuai standar untuk pemberitahuan kepentingan publik, keterlibatan dengan tweet itu akan sangat dibatasi," imbuhnya.

Trump memposting pesan yang sama pada akun Facebook-nya, namun platform media sosial itu tidak menyematkan label peringatan meskipun faktanya konten itu melanggar aturannya. Postingan Trump telah dibagikan lebih dari 24 ribu kali di Facebook. Belum ada komentar resmi dari Facebook terkait hal ini.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads