Pence dan Harris Panas Soal Keyakinan dan Calon Hakim Agung

Debat Cawapres AS

Pence dan Harris Panas Soal Keyakinan dan Calon Hakim Agung

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 08 Okt 2020 10:07 WIB
Vice President Mike Pence speaks as Democratic vice presidential candidate Sen. Kamala Harris, D-Calif., listens during the vice presidential debate Wednesday, Oct. 7, 2020, at Kingsbury Hall on the campus of the University of Utah in Salt Lake City. (Justin Sullivan/Pool via AP)
Debat cawapres AS antara Mike Pence dan Kamala Harris (Justin Sullivan/Pool via AP)
Utah -

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dan penantangnya, Kamala Harris, cawapres dari Partai Demokrat berselisih soal pencalonan Amy Coney Barrett, yang ditunjuk Presiden Donald Trump, sebagai calon hakim untuk Mahkamah Agung.

Seperti dilansir CNN, Kamis (8/10/2020), keduanya berdebat soal pandangan religius Barrett yang mungkin mempengaruhi kinerja dan keputusannya saat menjabat Hakim Agung nantinya. Debat cawapres ini digelar di Universitas Utah, Salt Lake City, Utah pada Rabu (7/10) malam waktu setempat.

"Kami berharap tidak melihat jenis serangan terhadap keyakinan Kristennya seperti yang kami lihat sebelumnya," ucap Pence saat menjawab pertanyaan soal isu Mahkamah Agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menekankan bahwa beberapa anggota Senat AS mengindikasikan mereka memiliki pertanyaan soal keterkaitannya dengan kelompok Kristen bernama People of Praise. Barrett akan menghadapi sidang pencalonan dirinya di parlemen AS dalam waktu dekat.

Pence kemudian menyerang Harris dengan mempertanyakan soal kandidat Hakim Agung lainnya yang merupakan anggota Knights of Columbus, sebuah kelompok Katolik yang anti-aborsi. Harris menjawabnya dengan menyebut serangan itu personal.

ADVERTISEMENT

"Pertama-tama, Joe Biden dan saya adalah orang-orang beriman. Dan sungguh menghina untuk mengatakan bawa kami akan menyerang siapapun karena keyakinan mereka," ujar Harris. "Faktanya, Joe, jika terpilih, akan menjadi penganut Katolik kedua yang menjadi Presiden Amerika Serikat," imbuhnya.

Persoalan pandangan religius Barrett juga menjadi pembahasan saat sidang pencalonan dirinya menjadi hakim Pengadilan Banding Sirkuit ke-7 AS tahun 2017 lalu. Saat itu, Senator California dari Partai Demokrat, Dianne Feinstein, mempertanyakan apakah Barrett bisa memisahkan keyakinannya dari opini hukumnya.

Masalahnya kemudian, seperti sekarang ini, adalah bagaimana keyakinannya menunjukkan pendekatan-pendekatannya, khususnya dalam tantangan hukum soal hak aborsi.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads