Presiden Amerika Serikat Donald Trump memicu kemarahan komunitas medis pada Minggu (4/10) waktu setempat dengan kunjungan yang melanggar protokol ke para pendukungnya di luar rumah sakit militer, tempat dia dirawat karena virus Corona yang sangat menular dan berpotensi mematikan.
Trump yang mengenakan masker sempat keluar dari RS Walter Reed dan melambai dari dalam kendaraan antipeluru selama perjalanan singkat di luar pusat medis militer dekat Washington itu. Hal ini tampaknya dirancang untuk menunjukkan kesehatannya yang membaik setelah pada akhir pekan muncul pesan yang membingungkan dari tim dokternya mengenai kondisi Trump.
Para pakar medis seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (5/10/2020), menyebut perjalanan singkat itu melanggar pedoman kesehatan publik pemerintahnya sendiri, yang mengharuskan pasien untuk diisolasi saat mereka dalam perawatan dan masih menularkan virus - dan membahayakan para pengawal Secret Service-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (5/10/2020):
- PM Malaysia Dikarantina Usai Rapat dengan Menteri Positif Corona
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin, menjalani karantina mandiri selama 14 hari setelah menjadi kontak dekat seorang menteri yang baru saja dinyatakan positif virus Corona (COVID-19). PM Muhyiddin dan sang menteri itu sempat menghadiri rapat yang sama pada akhir pekan lalu.
Seperti dilansir Reuters dan media lokal Malaysia, Malay Mail, Senin (5/10/2020), PM Muhyiddin dalam pernyataan terbaru menyebut seluruh hasil tes Corona terbaru yang dijalaninya menyatakan dia negatif Corona. Kendati demikian, PM Muhyiddin tetap menjalani karantina sesuai protokol kesehatan.
Dalam pernyataannya, PM Muhyiddin menyebut dirinya akan bekerja dari rumah selama menjalani karantina mandiri.
"Namun hal ini tidak mengganggu urusan pemerintahan. Saya akan terus bekerja dari rumah dan menggunakan video conference untuk rapat-rapat yang harus saya pimpin," ucap PM Muhyiddin dalam pernyataannya pada Senin (5/10) waktu setempat.
- Simpang Siur Kondisi Trump yang Terinfeksi Corona
Kondisi kesehatan Presiden AS Donald Trump yang terinfeksi virus Corona (COVID-19) diliputi kabar simpang siur. Meskipun sempat dikabarkan kritis, Trump sempat menyapa pendukungnya di luar rumah sakit. Kini, tim dokter Trump menyebut mereka masih terus memantau kondisi paru-paru presiden AS itu usai menerima oksigen tambahan.
Seperti dilansir BBC, Senin (5/10/2020) Trump awalnya dilaporkan mulai menunjukkan "gejala ringan" COVID-19 pada hari Kamis (1/10). Lalu Trump mengatakan pada hari Jumat (2/10) pagi bahwa dirinya dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif.
Gedung Putih mengatakan Trump merasa "lelah tapi bersemangat". Mengenakan masker dan jas, presiden berjalan melintasi halaman Gedung Putih pada Jumat (2/10) sore ke helikopternya, Marine One, untuk perjalanan singkat ke rumah sakit.
Dalam sebuah video yang diposting ke Twitter, Trump berkata, "Saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan yang luar biasa. Saya akan pergi ke rumah sakit Walter Reed. Saya pikir saya baik-baik saja.
- Trump Diberi Steroid Dexamethasone, Bukti Kondisinya Parah?
Sejumlah dokter yang tidak terlibat langsung dalam merawat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan bahwa penggunaan dexamethasone -- steroid generik yang biasa digunakan untuk mengurangi peradangan -- menjadi bukti terkuat bahwa kondisi Trump yang positif virus Corona (COVID-19) mungkin parah.
Seperti dilansir Reuters, Senin (5/10/2020), tim dokter kepresidenan yang merawat Trump mengungkapkan pada Minggu (4/10) waktu setempat bahwa sang Presiden AS mulai menggunakan steroid setelah level oksigen dalam tubuhnya rendah. Tim dokter menekankan bahwa kondisi Trump membaik dan bisa dipulangkan dari rumah sakit pada Senin (5/10) waktu setempat.
"Apa yang saya dengar dalam penjelasan konferensi pers menunjukkan bahwa Presiden menderita penyakit yang lebih parah dari gambaran yang disampaikan secara umum," ujar Dr Daniel McQuillen yang merupakan spesialis penyakit menular pada Rumah Sakit & Pusat Medis Lahey di Burlington, Massachusetts.
- Sempat Keluar dari RS untuk Sapa Pendukung, Trump Dikecam Pakar Medis
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memicu kemarahan komunitas medis pada Minggu (4/10) waktu setempat dengan kunjungan yang melanggar protokol ke para pendukungnya di luar rumah sakit militer, tempat dia dirawat karena virus Corona yang sangat menular dan berpotensi mematikan.
Trump yang mengenakan masker sempat keluar dari RS Walter Reed dan melambai dari dalam kendaraan antipeluru selama perjalanan singkat di luar pusat medis militer dekat Washington itu. Hal ini tampaknya dirancang untuk menunjukkan kesehatannya yang membaik setelah pada akhir pekan muncul pesan yang membingungkan dari tim dokternya mengenai kondisi Trump.
Para pakar medis seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (5/10/2020), menyebut perjalanan singkat itu melanggar pedoman kesehatan publik pemerintahnya sendiri, yang mengharuskan pasien untuk diisolasi saat mereka dalam perawatan dan masih menularkan virus - dan membahayakan para pengawal Secret Service-nya.
- Trump Dikecam karena Sempat Keluar dari RS, Ini Kata Gedung Putih
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai kecaman setelah menyempatkan diri menyapa para pendukungnya di luar Rumah Sakit Militer Walter Reed, tempatnya dirawat karena COVID-19, pada Minggu (4/10) waktu setempat. Dengan memakai masker, Trump melambaikan tangan ke kerumunan para pendukungnya dari dalam mobil, sebelum kembali ke rumah sakit yang terletak dekat Washington tersebut.
Mendapat kecaman atas aksi Trump tersebut, pihak Gedung Putih angkat bicara.
Juru bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan tindakan pencegahan yang "tepat" telah diambil untuk melindungi Trump dan staf pendukungnya, termasuk dengan menggunakan alat pelindung.
"Gerakan itu diizinkan oleh tim medis karena aman dilakukan," imbuh Deere seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (5/10/2020).