Trump Dikecam karena Sempat Keluar dari RS, Ini Kata Gedung Putih

Trump Dikecam karena Sempat Keluar dari RS, Ini Kata Gedung Putih

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 05 Okt 2020 09:29 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dipindahkan ke pusat medis Walter Reed usai dinyatakan positif virus Corona (COVID-19), Sabtu (3/10/2020). Trump dijemput dengan helikopter kepresidenan Marine One.
Presiden AS Donald Trump (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai kecaman setelah menyempatkan diri menyapa para pendukungnya di luar Rumah Sakit Militer Walter Reed, tempatnya dirawat karena COVID-19, pada Minggu (4/10) waktu setempat. Dengan memakai masker, Trump melambaikan tangan ke kerumunan para pendukungnya dari dalam mobil, sebelum kembali ke rumah sakit yang terletak dekat Washington tersebut.

Mendapat kecaman atas aksi Trump tersebut, pihak Gedung Putih angkat bicara.

Juru bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan tindakan pencegahan yang "tepat" telah diambil untuk melindungi Trump dan staf pendukungnya, termasuk dengan menggunakan alat pelindung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gerakan itu diizinkan oleh tim medis karena aman dilakukan," imbuh Deere seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (5/10/2020).

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, para pakar medis seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (5/10/2020), menyebut perjalanan singkat itu melanggar pedoman kesehatan publik pemerintahnya sendiri, yang mengharuskan pasien untuk diisolasi saat mereka dalam perawatan dan masih menularkan virus - dan membahayakan perlindungan Secret Service-nya.

"Semua orang di dalam kendaraan selama 'drive-by' Presiden yang sama sekali tidak perlu itu, sekarang harus dikarantina selama 14 hari," kata James Phillips, kepala pengobatan bencana di Universitas George Washington.

"Mereka mungkin sakit. Mereka mungkin mati. Untuk teater politik. Diperintahkan oleh Trump untuk mempertaruhkan nyawa mereka di teater. Ini gila," cetusnya.

Kecaman senada disampaikan Zeke Emanuel, ketua Departemen Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan di Universitas Pennsylvania. Dia menggambarkan aksi Trump itu sebagai "memalukan."

"Membuat agen Secret Service-nya mengemudi dengan pasien COVID-19, dengan jendela terbuka, membuat mereka berisiko terinfeksi. Dan untuk apa? Aksi humas," demikian cuitannya di Twitter.

Diketahui bahwa Trump telah berulang kali ditegur karena melanggar pedoman kesehatan masyarakat dan menyebarkan informasi yang salah tentang pandemi. Tepat sebelum aksinya itu, Trump mencuit di akun Twitter-nya bahwa dia akan melakukan "kunjungan mendadak".

"Kami akan memberikan sedikit kejutan kepada beberapa patriot hebat yang kami punya di jalan. Saya akan melakukan kunjungan mendadak," kata Trump dalam video yang diunggah ke Twitter.

Dalam cuitannya, Trump - yang mengenakan jas dan kemeja tanpa dasi - juga mengatakan bahwa dirinya "belajar banyak" tentang COVID-19.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads