Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan bahwa Selandia Baru telah kembali mengalahkan virus Corona. Dia juga mengumumkan pembatasan di kota terbesar negara itu akan dilonggarkan, setelah gelombang COVID-19 kedua berhasil diatasi.
Dilansir AFP, Senin (5/10/2020) virus itu diyakini telah diberantas pada akhir Mei setelah lockdown nasional yang ketat menyebabkan warga Selandia Baru menikmati 102 hari tanpa penularan komunitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi sebuah kluster baru muncul di Auckland pada bulan Agustus, memaksa kota berpenduduk 1,5 juta itu terkunci selama hampir tiga minggu.
Dengan tidak ada kasus infeksi Corona baru yang dikonfirmasi di Auckland selama 12 hari, Ardern mengatakan pada hari Senin (4/10) bahwa virus sekarang terkendali. Ardern pun memberi selamat kepada penduduk Auckland karena telah bertahan dalam lockdown (penguncian) kedua.
"Rasanya lebih lama dan berlarut-larut dalam apa yang sudah mulai terasa seperti tahun yang sangat panjang," katanya.
"Namun terlepas dari ini, warga Auckland dan Selandia Baru tetap berpegang pada rencana yang telah berhasil dua kali sekarang, dan mengalahkan virus itu lagi."
Ardern mengatakan bahwa mulai Rabu (30/9) malam, Auckland akan bergabung dengan seluruh Selandia Baru pada tingkat satu, peringkat terendah pada sistem peringatan virus empat tingkat pemerintah.
Di bawah perubahan tersebut, tidak ada batasan pada pertemuan sosial, memungkinkan pertandingan uji coba Piala Bledisloe kedua di Auckland pada 18 Oktober untuk dimainkan di depan stadion di Taman Eden.
"Ini adalah berita positif bahwa (penggemar Auckland) akan dapat menikmati pertandingan uji coba rugby," kata Rugby Selandia Baru dalam sebuah pernyataan.
Selandia Baru mencatat hanya 25 kematian akibat COVID-19 dari populasi lima juta jiwa, dengan 40 kasus aktif di negara itu pada Senin (5/10) ini.
Namun Ardern, yang akan menghadapi pemilihan umum pada 17 Oktober, memperingatkan bahwa kesuksesan tidak dapat diterima begitu saja.
Dia menunjuk pada penurunan penggunaan aplikasi pelacakan COVID-19 resmi dan penurunan jumlah uji virus.
"Kebangkitan virus bukan satu-satunya kekhawatiran kita, munculnya kembali rasa puas diri juga ada di sana," kata Ardern.