Trump Positif Corona, Media China: Konsekuensi karena Remehkan Corona

Trump Positif Corona, Media China: Konsekuensi karena Remehkan Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 16:33 WIB
President Donald Trump and Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden participate in the first presidential debate Tuesday, Sept. 29, 2020, at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland. (Olivier Douliery/Pool vi AP)
Donald Trump saat debat capres AS pada 29 September (Olivier Douliery/Pool via AP)
Beijing -

Media pemerintah China, Global Times, memberikan komentar sindiran terhadap Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang dinyatakan positif virus Corona (COVID-19). Global Times menyebut Trump merasakan konsekuensi karena meremehkan Corona.

Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Jumat (2/10/2020), pemerintah China belum memberikan komentar resmi soal kabar Trump positif Corona. Kantor berita China, Xinhua News Agency, menampilkan berita soal Trump dalam flash news sedangkan penyiar televisi nasional, CCTV, sempat mengumumkannya.

Komentar untuk Trump datang dari editor surat kabar pemerintah China, Global Times, Hu Xijin, yang dikenal sangat vokal. Dalam komentar berbahasa Inggris via Twitter, Hu menyebut Trump merasakan konsekuensi karena meremehkan Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Trump dan Ibu Negara telah membayar harga untuk pertaruhannya meremehkan COVID-19," tulis Hu dalam komentarnya.

"Berita tersebut menunjukkan parahnya situasi pandemi di AS. Itu akan berdampak negatif pada citra Trump dan AS, dan juga mungkin berdampak negatif pada pemilihannya kembali," imbuh Hu.

ADVERTISEMENT

Komentar lainnya datang dari China Daily, yang merupakan surat kabar China resmi berbahasa Inggris. "Hasil tes positif menjadi pengingat lainnya bahwa virus Corona terus menyebar, bahkan ketika Trump berupaya mati-matian menyatakan virus itu tidak lagi memicu bahaya," sebut China Daily dalam ulasannya.

"Sejak muncul pada awal tahun ini, Trump, Gedung Putih dan tim kampanyenya telah meremehkan ancamannya dan menolak untuk mematuhi panduan kesehatan publik mendasar -- termasuk yang dikeluarkan oleh pemerintahannya sendiri -- seperti memakai masker di tempat umum dan mempraktikkan social distancing," lanjut ulasan itu.

"Sebaliknya, Trump terus menggelar tur kampanye yang menarik minat ribuan pendukung. Virus ini telah membunuh lebih dari 200 ribu warga Amerika dan menginfeksi lebih dari 7 juta orang di seluruh negara itu," imbuh China Daily dalam ulasannya.

Video 'Pertemuan Terakhir Donald Trump dan Hope Hicks Sebelum Positif Corona':

[Gambas:Video 20detik]



Kabar Trump dan Melania positif Corona diketahui menjadi topik yang paling dicari di China, khusus pada aplikasi media sosial Weibo, sekitar beberapa jam setelah pengumuman Trump via Twitter. Sebagian besar komentar publik China pada media sosial bernada kritis atau ejekan.

Salah satu pengguna media sosial China bahkan melontarkan candaan bahwa Trump akhirnya men-tweet sesuatu yang 'positif', merujuk pada pengumuman positif Corona yang disampaikan Trump via akun Twitternya, @realDonaldTrump.

Pemerintah China diketahui marah pada upaya-upaya Trump untuk menyalahkan China, yang menjadi lokasi awal terdeteksinya virus Corona.

Tonton video 'Pertemuan Terakhir Donald Trump dan Hope Hicks Sebelum Positif Corona':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads