Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi menyatakan bahwa COVID-19 merupakan seruan bagi dunia untuk bekerja sama. Dia menilai bahwa saling menyalahkan "hanya akan membawa bencana yang lebih besar".
Dilansir AFP dan Channel News Asia, Selasa (29/9/2020), beberapa hari setelah Amerika Serikat dan China saling menyerang di Sidang Umum PBB terkait wabah virus Corona, Menlu China Wang Yi mengatakan dalam sebuah forum di Beijing, bahwa masing-masing negara telah "mengubah tempat internasional PBB yang khusyuk menjadi ruang pertunjukan untuk melayani mereka dengan politik dan kepentingan pribadi".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China baru-baru ini menjadi sorotan dengan kisah keberhasilan negara itu dalam menghentikan penyebaran virus Corona. Namun, AS telah membuat negara-negara lain mengkritik Beijing karena penanganan epidemi tersebut.
China sebelumnya dilaporkan telah meredam berita tentang COVID-19 ketika penyakit itu pertama kali muncul tahun lalu dan awalnya mengecilkan risiko penularan.
"Selain bekerja sama dan saling membantu, kita tidak punya pilihan lain," ujar Wang pada acara yang diselenggarakan bersama oleh Asosiasi Diplomasi Publik China.
"Seperti yang ditekankan oleh Sekretaris Jenderal PBB (Antonio) Guterres, epidemi ini bukan hanya peringatan, tetapi juga latihan krisis," kata Wang.
"Dalam menghadapi tantangan global seperti epidemi, jika kita menempuh jalan kita sendiri atau memperlakukan tetangga kita sebagai musuh, itu hanya akan membawa bencana yang lebih besar," tuturnya.
Pernyataan Wang muncul kurang dari seminggu setelah Presiden AS Donald Trump menggunakan pidato tahunannya di Majelis Umum PBB untuk menyerang China, dan duta besar AS untuk badan global tersebut mengeluarkan nada marah yang mengejutkan para diplomat.
Trump dalam pidatonya menuntut tindakan terhadap China karena menyebarkan "wabah" COVID-19 ke dunia. Pernyataan Trump ini telah memicu kemarahan dari Beijing.