Hubungan panas antara India dan China kembali mereda usai kesepakatan untuk 'berhenti mengirimkan lebih banyak tentara' ke perbatasan Himalaya. Kesepakatan ini muncul setelah digelar pembicaraan tingkat tinggi antara India dan China yang saling bertetangga ini.
Seperti dilansir AFP, Rabu (23/9/2020), hubungan sengit antara kedua negara semakin memburuk setelah bentrokan berdarah terjadi di kawasan pegunungan Ladakh di perbatasan Himalaya yang menjadi sengketa. Sedikitnya 20 tentara India tewas dalam bentrokan pada Juni lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan militer dari kedua negara menggelar pembicaraan beberapa kali yang bertujuan untuk meredakan ketegangan usai bentrokan Juni lalu. Pembicaraan keenam digelar pada Senin (21/9) waktu setempat dan sedikit kemajuan tampaknya telah dicapai sejauh ini.
Diungkapkan militer India dalam pernyataannya bahwa kedua negara sepakat berhenti mengerahkan tentara tambahan.
"Menghentikan pengiriman lebih banyak tentara ke garis depan, menahan diri untuk secara sepihak mengubah situasi di lapangan, dan menghindari tindakan yang bisa memperumit situasi," demikian pernyataan militer India.
Disebutkan juga bahwa India dan China juga sepakat untuk 'menghindari kesalahpahaman dan salah penilaian' dan menggelar pembicaraan selanjutnya 'sesegera mungkin'.
Meskipun ada pembicaraan kedua pihak, satu insiden lain terjadi pada awal September lalu saat tembakan dilepaskan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun di perbatasan sengketa.
Diketahui bahwa usai bentrokan Juni lalu, India dan China sama-sama mengirimkan puluhan ribu tentara tambahan ke perbatasan.
Sementara itu, pada awal September India dan China saling tuding soal pelepasan tembakan di daerah perbatasan sengketa.
Namun, dilansir AFP, Jumat (11/9/2020) setelah pertemuan Kamis (10/9) antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan mitranya dari India, Subrahmanyam Jaishankar di Moskow, Rusia, sebuah pernyataan bersama mengatakan kedua pihak telah setuju untuk menurunkan ketegangan.
"Pasukan pertahanan perbatasan kedua negara harus melanjutkan dialog, menarik diri secepat mungkin, menjaga jarak yang diperlukan, dan meredakan situasi di lapangan," kata pernyataan itu.
Keduanya juga sepakat untuk "menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi".