Presiden Taiwan Puji Para Pilot Heroik yang Cegat Jet-jet China

Presiden Taiwan Puji Para Pilot Heroik yang Cegat Jet-jet China

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 22 Sep 2020 16:01 WIB
In this photo released by the Taiwan Presidential Office, Taiwanese President Tsai Ing-wen, waves as she leaves for the Caribbean from Taoyuan International Airport in Taoyuan, Taiwan on Thursday, July 11, 2019. President Tsai departed Thursday for a four-country state visit to the Caribbean with stops in the United States on the way there and back. (Taiwan Presidential Office via AP)
Foto: Presiden Taiwan Tsai Ing Wen (Taiwan Presidential Office via AP)
Jakarta -

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memuji "kinerja heroik" para pilot angkatan udara yang telah mencegat pesawat-pesawat jet China yang mendekati pulau itu. Jet-jet China itu bermanuver seiring Beijing meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan.

Dilansir Reuters, Selasa (22/9/2020) ketegangan antara China dan pulau yang diklaim Beijing sebagai wilayah berdaulat China itu, telah meningkat ke level tertinggi dalam beberapa tahun, dengan jet-jet tempur Taiwan berlomba mencegat pesawat-pesawat militer China minggu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berkunjung ke pangkalan angkatan udara utama di Penghu di Selat Taiwan, Tsai mengatakan kepada para pilot dan insinyur bahwa dia menyadari "kinerja heroik" mereka ketika mencegat dan mengusir pesawat-pesawat China.

ADVERTISEMENT

"Saya sangat percaya pada kalian. Sebagai tentara Republik China, bagaimana kita bisa membiarkan musuh mondar-mandir di wilayah udara kita sendiri?" katanya menggunakan nama resmi Taiwan.

"Saya sadar bahwa menghadapi perilaku provokatif dari pesawat-pesawat komunis yang telah mengepung pulau dan merusak perdamaian regional dalam beberapa hari terakhir, tugas Anda di garis depan wilayah udara di Penghu pastinya lebih berat," imbuhnya.

Pangkalan tersebut, sekarang menjadi markas F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defense Fighters (IDF) yang pertama kali beroperasi pada tahun 1997, berada di garis depan respons Taiwan terhadap intrusi militer China.

Wang Chia-chu, salah satu perwira senior dari skuadron "Heavenly Colt" IDF, mengatakan kepada Reuters bahwa hanya ada waktu lima menit untuk mengacak pesawat setelah pesawat China terlihat.

"Kami akan mempertahankan wilayah udara kami secara real time selama ada ancaman," kata Wang.

Angkatan Udara Taiwan juga memamerkan rudal jelajah udara-ke-darat, Wan Chien baru yang mulai beroperasi pada 2018 dan dapat ditembakkan dari IDF pada target sekitar 200 km (125 mil), menempatkan fasilitas China atau kapal yang mendekat dalam jangkauan mereka.

Sebelumnya, tidak seperti biasanya, pesawat-pesawat China pekan lalu menembus garis tengah Selat Taiwan, penghalang tidak resmi untuk pesawat tempur kedua belah pihak, meskipun mereka belum terbang di atas daratan Taiwan.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan jalur tersebut tidak ada, memicu kecaman dari Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu.

Wu menyebut garis itu sebagai "simbol" penting untuk menghindari bentrokan militer, dan mendesak negara lain untuk mengutuk China.

"Kami menuntut masyarakat internasional mengecam keras kata-kata dan tindakan China dan menuntut pemerintah China menghentikan semua yang telah dilakukannya," cetusya.

China dilaporkan marah atas peningkatan dukungan AS untuk Taiwan, termasuk kunjungan ke Taipei pekan lalu oleh Wakil Menteri Urusan Ekonomi AS, Keith Krach.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads