Israel dan Uni Emirat Arab resmi menjalin perdamaian melalui perjanjian diplomatik. Namun, perjanjian ini justru ditanggapi oleh puluhan demonstran pro-Palestina dengan menggelar unjuk rasa di depan Gedung Putih, Amerika Serikat (AS).
Mereka memprotes perjanjian damai Israel dengan UEA dan Bahrain dan menyebut Presiden Donald Trump sedang 'menghancurkan Timur Tengah'.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (16/9/2020), sekitar 50 demonstran atau lebih tampak membawa bendera Palestina dan memakai masker bertuliskan 'Bebaskan Palestina' dalam aksinya pada Selasa (15/9) waktu setempat. Mereka berupaya mengganggu seremoni penandatanganan di Gedung Putih dengan teriakan dan siulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah pengkhianatan untuk rakyat Palestina," sebut kepala koalisi pro-Palestina, Zeina Hutchison, yang menggelar aksi protes ini.
"Apa yang mereka sebut kesepakatan damai adalah mendukung pendudukan dan apartheid," imbuh Hutchison yang seorang aktivis kelahiran Palestina, namun sekarang tinggal di Virginia, AS. "Ini bukan hal baru tapi sudah terlihat -- mereka berinvestasi dalam kolonisasi," ucapnya.
Perjanjian damai yang mengatur normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan UEA dan Bahrain resmi diteken di Gedung Putih pada Selasa (15/9) waktu setempat. Kesepakatan damai ini tercapai dengan mediasi AS. Presiden Donald Trump bahkan menyebut kesepakatan serupa semakin dekat untuk terwujud antara Israel dengan 5-6 negara Arab lainnya.
Video 'Bahrain-UEA Damai Dengan Israel, Ratusan Orang Demo di Gedung Putih':