Pasukan keamanan Yunani tiba secara massal di Pulau Lesbos pada Jumat waktu setempat. Mereka membangun kembali tempat kamp baru bagi ribuan migran yang kehilangan tempat tinggal mereka akibat kebakaran hebat pada Selasa kemarin.
Dilansir AFP, Jumat (11/9/2020) banyak keluarga yang putus asa yang berkeliaran dengan lesu di jalan-jalan utama kota di pulau setelah bermalam di tempat terbuka. Mereka terpaksa tidur di pinggir jalan, tempat parkir bahkan di pom bensin.
"Kami telah menderita di sini selama tiga hari," kata pencari suaka asal Kongo, Patricia Bob kepada AFP di pinggir jalan. Dia duduk di atas selembar karton yang menjadi tempat tidurnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lapar dan haus, kami tidak punya toilet atau kamar mandi," imbuhnya.
Militer Yunani mulai mengalihkan fungsi lapangan tembak tentara di puncak bukit dekat kamp yang terbakar sebagai tempat pengungsian sementara. Tetapi untuk menuju lokasi, mereka harus menggunakan helikopter untuk melewati penghalang jalan yang didirikan penduduk setempat yang menolak adanya kamp pengungsian.
Sekitar 11.500 pencari suaka termasuk 2.200 wanita dan 4.000 anak-anak tidak memiliki tempat berlindung yang memadai akibat kebakaran hebat ini. Hal itu diungkapkan oleh badan pengungsi PBB, Jumat usai terjadinya kebakaran pada Selada dan Rabu kemarin yang menghancurkan kamp Moria.