Duta Besar China untuk Inggris menyukai (like) potongan video porno di akun Twitternya. Kedubes pun telah meminta Twitter untuk "melakukan penyelidikan menyeluruh" setelah akun resmi itu menyukai video itu.
Seperti dilansir BBC, Kamis (10/9/2020), akun Twitter Dubes Liu Xiaoming juga menyukai postingan yang mengkritik Partai Komunis China (PKC) dan menunjukkan penahanan Uighur dengan mata tertutup.
Para pejabat China mengklaim bahwa akun tersebut telah diretas. Disebutkan bahwa "unsur-unsur anti-China (telah) dengan kejam menyerang" akun Liu dalam plot "tercela" yang dirancang untuk "menipu publik".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (10/9/2020):
- Trump Masuk Nominasi Penerima Nobel Perdamaian 2021, Kok Bisa?
Seorang anggota parlemen Norwegia telah menominasikan Donald Trump untuk menjadi penerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2021. Trump dinilai telah membantu menengahi kesepakatan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini adalah kedua kalinya politisi itu mengajukan penghargaan kepada Presiden AS tersebut.
Dilansir Reuters, Kamis (10/9/2020), ribuan orang memenuhi syarat untuk mencalonkan kandidat penerima Hadiah Nobel Perdamaian, termasuk anggota parlemen dan pemerintah, profesor universitas, dan pemenang sebelumnya.
Komite Nobel Norwegia, yang memutuskan penghargaan dari beberapa ratus nominasi yang dibuat setiap tahun, menolak berkomentar mengenai pencalonan Trump tersebut.
- AS Batalkan 1.000 Visa Warga China, Kebanyakan Mahasiswa dan Peneliti
Otoritas Amerika Serikat (AS) mencabut visa untuk lebih dari 1.000 warga negara China. Pencabutan visa ini didasarkan pada keputusan presiden tanggal 29 Mei yang menangguhkan masuknya mahasiswa dan peneliti dari China, yang dianggap memberikan risiko keamanan bagi AS.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (10/9/2020), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Chad Wolf, menyatakan bahwa AS memblokir visa untuk 'mahasiswa pascasarjana dan para peneliti tertentu dari China yang memiliki keterkaitan dengan strategi fusi militer China untuk mencegah mereka mencuri dan sebaliknya melakukan penelitian sensitif'.
Wolf berulang kali melontarkan tuduhan AS atas praktik bisnis yang tidak adil dan spionase industri oleh China, termasuk upaya-upaya mencuri penelitian virus Corona (COVID-19). AS juga menuduh China menyalahgunakan visa mahasiswa untuk mengeksploitasi akademisi Amerika.
- Viral Isabella Guzman yang Bunuh Ibu Kandungnya, Begini Faktanya
Nama Isabella Guzman yang pernah diadili karena membunuh ibu kandungnya mendadak viral di media sosial. Video dirinya tersenyum saat disidang, ramai beredar beberapa hari ini. Faktanya, sidang kasus itu berlangsung pada tahun 2013.
Seperti dilansir CNN, 5 September 2013, gadis asal negara bagian Colorado, Amerika Serikat itu menghadapi dakwaan pembunuhan tingkat pertama. Guzman dituduh menikam ibunya 79 kali di wajah dan leher di kamar mandi rumah mereka.
Gadis bernama lengkap Isabella Yun-Mi Guzman (18) itu ditahan tanpa jaminan di Penjara Arapahoe pada 28 Agustus 2013 karena menikam ibunya, Yun-Mi Hoy (47) hingga tewas.
- Ups! Duta Besar China Like Video Porno di Twitter
Duta Besar China untuk Inggris menyukai (like) potongan video porno di akun Twitternya. Kedubes pun telah meminta Twitter untuk "melakukan penyelidikan menyeluruh" setelah akun resmi itu menyukai video itu.
Seperti dilansir BBC, Kamis (10/9/2020), akun Twitter Dubes Liu Xiaoming juga menyukai postingan yang mengkritik Partai Komunis China (PKC) dan menunjukkan penahanan Uighur dengan mata tertutup.
Para pejabat China mengklaim bahwa akun tersebut telah diretas. Disebutkan bahwa "unsur-unsur anti-China (telah) dengan kejam menyerang" akun Liu dalam plot "tercela" yang dirancang untuk "menipu publik".
Pihak Twitter belum memberikan komentar terkait hal ini.
- Trump Mengaku Sengaja Remehkan Corona karena Tak Ingin Picu Kepanikan
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengakui dirinya memang meremehkan bahaya virus Corona (COVID-19) meskipun mengetahui bahwa virus itu sebenarnya mematikan. Diakui Trump bahwa hal itu dia lakukan karena tidak ingin memicu kepanikan.
Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Kamis (10/9/2020), Trump dalam pernyataan terbaru kepada wartawan di Gedung Putih bersikeras menyatakan dirinya berupaya meningkatkan semangat bangsa dan mengakui berupaya menghindari lonjakan harga kebutuhan sehari-hari saat pandemi Corona merajalela.
"Faktanya adalah saya seorang pemandu sorak (cheerleader) bagi negara ini. Saya mencintai negara kita dan saya tidak ingin orang-orang ketakutan. Saya tidak ingin memicu kepanikan, seperti yang Anda katakan," ucap Trump kepada wartawan setempat pada Rabu (9/9) waktu setempat.