Kelompok oposisi Rusia mendapatkan teror serangan botol berisi bahan kimia. Teror ini muncul usai tokoh oposisi Alexei Navalny diduga diracun.
Seperti dilansir AFP, Rabu (9/9/2020) dua orang dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes setelah terkena "zat kimia", kata anggota Yayasan Anti Korupsi (FBK), Olga Gousseva.
Gousseva menjelaskan, insiden itu terjadi di kantor koalisi Novosibirsk 2020 di kota Siberia. Koalisi bersaing dengan partai yang berkuasa dan komunis dalam pemilihan daerah yang dijadwalkan pada 13 September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang tak dikenal masuk ke kantor dan menghancurkan botol yang berisi bahan kimia tak dikenal," tulisnya di Twitter.
"Pertemuan sedang berlangsung di kantor dengan sekitar 50 orang," imbuhnya.
"Bau menjijikkan dan menyengat memenuhi ruangan," kata direktur FBK Ivan Jdanov, membenarkan dua orang telah dibawa ke rumah sakit.
Media oposisi MBKh melaporkan bahwa polisi telah menetapkan zat tersebut sebagai produk antiseptik yang digunakan dalam kedokteran hewan yang memiliki "bau yang kuat dan tidak menyenangkan".
Gambar video CCTV menunjukkan seorang pria bermasker mengenakan mantel berpenutup kepala yang melemparkan botol kaca ke lantai dan melarikan diri.
Sebelumnya, pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny diracuni oleh agen saraf Novichok bulan lalu saat ia melakukan perjalanan ke Siberia untuk berkampanye dalam pemilihan daerah dan menyelidiki kasus korupsi.
Navalny telah bangun dari koma selama tiga minggu yang diinduksi secara medis. Namun, dokter di rumah sakit Berlin, Jerman tempat dia dirawat mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan dampak jangka panjang dari keracunan tersebut.