Pihak berwenang China telah menahan seorang warga negara Australia yang bekerja sebagai penyiar berita televisi terkenal di China. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dalam pernyataannya.
Seperti dilansir Channel News Asia (CNA), Selasa (1/9/2020), ketegangan antara Beijing dan Canberra telah memuncak sejak pemerintah Australia menyerukan penyelidikan internasional tentang asal usul virus Corona. Beijing sejak itu memberlakukan tarif perdagangan dan penyelidikan anti-dumping pada beberapa produk Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga negara dan jurnalis Australia Cheng Lei, yang bekerja untuk saluran internasional televisi pemerintah China, CGTN, di Beijing, telah ditahan selama dua minggu, kata pernyataan itu.
Dikatakan bahwa pemerintah Australia menerima pemberitahuan resmi tentang penahanannya dari otoritas China pada 14 Agustus lalu.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh keluarga Cheng di Australia mengatakan pihaknya mengharapkan "kesimpulan yang memuaskan dan tepat waktu" dan telah berkonsultasi erat dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Sementara itu, pejabat Australia berbicara dengan Cheng di fasilitas penahanan melalui tautan video pada 27 Agustus, kata Payne, seraya menambahkan bahwa pejabat konsuler akan terus memberikan dukungan kepadanya dan keluarganya.
Simak juga video 'Pengakuan 4 ABK WNI Disiksa di Kapal Ikan China':
Kementerian Luar Negeri China belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Cheng adalah sosok terkenal Australia kedua yang ditahan di Beijing setelah penulis Yang Hengjun ditangkap pada Januari 2019 karena dicurigai melakukan spionase.
Awal tahun ini Australia memperingatkan warganya bahwa mereka menghadapi risiko penahanan sewenang-wenang jika mereka melakukan perjalanan ke China.