Kapal AS Tantang China, Swedia Larang Politikus Ikut Aksi Bakar Al-Quran

International Updates

Kapal AS Tantang China, Swedia Larang Politikus Ikut Aksi Bakar Al-Quran

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 29 Agu 2020 17:38 WIB
The Arleigh Burke-class guided-missile destroyer USS Mustin (DDG 89) conducts routine operations in the South China Sea. Mustin is forward-deployed to the U.S. 7th Fleet area of operations in support of security and stability in the Indo-Pacific region. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Cody Beam)
Kapal perang AS yang bernama USS Mustin (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Cody Beam)
Jakarta -

Sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) berlayar di dekat kepulauan yang menjadi sengketa di Laut China Selatan, dalam upaya menantang China. Otoritas Swedia melarang masuk seorang politikus anti-Islam asal Denmark yang hendak menghadiri aksi pembakaran Al-Quran.

Pergerakan kapal perang AS yang bernama USS Mustin di Laut China Selatan itu dilakukan pada Kamis (27/8) atau sehari setelah China menembakkan rudal balistik ke perairan sengketa dalam uji tembak yang sedang digelarnya.

USS Mustin berlayar di dekat Kepulauan Paracel, atau yang disebut Xisha oleh China, yang diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, seorang politikus Denmark yang dikenal anti-Islam dilarang menghadiri aksi pembakaran Al-Quran di Swedia. Politikus bernama Rasmus Paludan ini dijadwalkan berbicara dalam aksi anti-Islam pada Jumat (28/8) waktu setempat. Namun otoritas Swedia mencegah kedatangan Paludan dengan mengumumkan bahwa dia dilarang memasuki Swedia selama dua tahun. Dia kemudian ditangkap di dekat Malmo, lokasi aksi anti-Islam itu.

Larangan terhadap Paludan itu memicu kerusuhan, dengan para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi dan melakukan pembakaran ban pada Jumat (28/8) malam.

ADVERTISEMENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (29/8/2020):

- Tantang China, Kapal Perang AS Berlayar di Laut China Selatan

Sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) berlayar di dekat Kepulauan Paracel yang menjadi sengketa di Laut China Selatan. Langkah ini menantang klaim China atas jalur perairan strategis itu dan langsung memicu peringatan dari militer China.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (29/8/2020), pergerakan kapal perang AS yang bernama USS Mustin di Laut China Selatan ini dilakukan pada Kamis (27/8) atau sehari setelah China menembakkan rudal balistik ke perairan sengketa dalam uji tembak yang sedang digelarnya. Hal ini semakin menambah ketegangan AS dan China.

AS diketahui melakukan 'operasi kebebasan navigasi' secara rutin di area-area Laut China Selatan untuk menantang klaim wilayah China. Dalam pernyataannya, Armada Pasifik pada Angkatan Laut AS menyebut bahwa USS Mustin, yang merupakan kapal penghancur rudal jelajah, berlayar pada Kamis (27/8) waktu setempat 'di sekitar Kepulauan Paracel untuk memastikan jalur pelayaran penting di area itu tetap bebas dan terbuka'.

- Lontarkan Komentar Menghina, Trump Sebut Biden Ber-IQ Rendah

Presiden AS Donald Trump menghina penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, sebagai orang "ber-IQ rendah". Dia menyebut Biden nyaris tidak sadarkan diri saat berhadapan dengan publik.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (29/8/2020), komentar menghina itu disampaikan Trump saat berpidato dalam kampanye di New Hampshire, yang dipenuhi dengan deskripsi hiperbolis dan tidak akurat tentang kehidupan AS di bawah Partai Demokrat.

Trump mengatakan kepada hadirin yang berkumpul di Manchester, New Hampshire, bahwa dia yakin akan menang pada pilpres 3 November mendatang. "Apakah ada yang ragu?" tanya Trump di hadapan para pendukungnya, Jumat (28/8).

"Saya harus kalah dari individu ber-IQ rendah. Saya tidak menginginkan itu. 'Sleepy Joe,' saya tidak menginginkannya," kata Trump, merujuk pada Biden. "Dia tidak tahu dia masih hidup," imbuhnya.

Simak juga video 'Kecam Rasisme, Ribuan Orang Berkumpul di Washington DC':

[Gambas:Video 20detik]



- Politikus Dilarang Ikut Aksi Pembakaran Al-Quran, Kerusuhan Pecah di Swedia

Para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi dan membakar ban di selatan Swedia pada Jumat (28/8/2020) malam waktu setempat. Insiden ini terjadi beberapa jam setelah seorang politikus asal Denmark yang dikenal anti-Muslim dilarang untuk menghadiri aksi pembakaran Al-Quran di Swedia.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (29/8/2020), sekitar 300 orang turun ke jalanan wilayah Malmo, Swedia, dengan aksi kekerasan yang meningkat seiring berlalunya malam, menurut polisi dan media lokal. Orang-orang itu menghadiri aksi anti-Islam yang masih terkait insiden sehari sebelumnya saat pengunjuk rasa membakar salinan kitab suci Islam tersebut, juru bicara polisi Rickard Lundqvist mengatakan kepada tabloid Swedia Expressen.

Rasmus Paludan, pemimpin partai garis keras anti-imigran Denmark, melakukan perjalanan ke Malmo untuk berbicara dalam aksi anti-Islam itu, yang diadakan pada hari yang sama dengan ibadah sholat Jumat.

Tetapi pihak berwenang mencegah kedatangan Paludan dengan mengumumkan bahwa dia telah dilarang memasuki Swedia selama dua tahun. Dia kemudian ditangkap di dekat Malmo.

- China Tangkap 12 Orang yang Kabur dari Hong Kong Pakai Speedboat

Otoritas China menangkap sedikitnya 12 orang yang berusaha kabur dari Hong Kong dengan sebuah kapal cepat atau speedboat. Di antara belasan orang yang ditangkap, terdapat seorang aktivis yang pernah ditangkap di bawah Undang-undang (UU) keamanan nasional Hong Kong yang kontroversial.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (29/8/2020), kapal yang digunakan untuk kabur dari Hong Kong itu berhasil dicegat oleh kapal patroli pantai China pada Jumat (28/8) waktu setempat. Laporan media lokal menyebut kapal itu bergerak menuju wilayah Taiwan.

Sejumlah media lokal melaporkan bahwa dari 12 orang yang ditangkap itu, terdapat seorang aktivis bernama Andy Li yang sempat ditangkap pada awal bulan ini atas tuduhan berkolusi dengan kekuatan asing -- sebuah tindak kriminal di bawa UU keamanan nasional Hong Kong yang memiliki ancaman penjara seumur hidup.

- Seluruh Sekolah di Wuhan Akan Dibuka Mulai 1 September

Kota Wuhan yang menjadi titik nol pandemi virus Corona (COVID-19) di China akan membuka kembali seluruh sekolahnya. Lebih dari 2.800 sekolah dan institusi pendidikan di Wuhan akan kembali melakukan kegiatan belajar-mengajar secara langsung mulai Selasa (1/9) mendatang.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/8/2020), pemerintah kota Wuhan mengumumkan bahwa sebanyak 2.842 institusi pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi, akan membuka pintunya untuk nyaris 1.4 juta siswa saat semester musim gugur dimulai pada awal September.

Universitas Wuhan akan mulai dibuka pada Senin (31/8) mendatang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads