Sedikitnya enam orang tewas akibat Badai Laura yang menghantam negara bagian Louisiana, Amerika Serikat dan tim pencari mungkin akan menemukan lebih banyak korban. Namun gubernur mengatakan bahwa badai paling kuat itu tidak menyebabkan kerusakan besar.
Seperti dilansir AFP, Jumat (28/8/2020), Departemen Kesehatan Louisiana melaporkan ada enam kematian terkait badai. Menurut Gubernur Louisiana John Bel Edwards, empat di antaranya "terkait dengan pohon yang tumbang di tempat tinggal."
Dari dua kematian lainnya, menurut otoritas kesehatan, terdiri dari seorang pria meninggal karena keracunan karbon monoksida dari generator di rumahnya, dan seorang pria lainnya tenggelam ketika kapal yang dia tumpangi tenggelam saat badai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dalam hal ini Edwards masih bersyukur. "Kita memiliki banyak hal untuk disyukuri," katanya, Kamis (27/8).
"Jelas bahwa kita tidak mengalami kerusakan parah yang menurut kita sangat mungkin berdasarkan perkiraan yang kita alami tadi malam," kata Edwards.
Badai Laura menghantam pantai Louisiana Kamis (27/8) pagi waktu setempat sebagai badai Kategori 4 - badai tertinggi kedua dalam skala angin.
Edwards juga mengatakan warga yang tinggal di dekat pabrik kimia di dekat Danau Charles, di mana terjadi kebakaran gas klorin telah diminta berlindung di tempat tersebut.
Sebelumnya, Badai Katrina, yang menewaskan 1.800 orang pada tahun 2005, merupakan badai Kategori 3 yang menghantam daratan. Hanya satu badai yang menghantam Louisiana dengan kecepatan angin setinggi Laura - badai Pulau Terakhir tahun 1856, yang menewaskan ratusan orang.