Ribut dengan Yunani, Erdogan: Turki Akan Dapatkan Apa yang Jadi Hak Kami

Ribut dengan Yunani, Erdogan: Turki Akan Dapatkan Apa yang Jadi Hak Kami

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 26 Agu 2020 18:18 WIB
Erdogan Ancam Uni Eropa Terkait Isu ISIS, Pengungsi, dan Siprus
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: DW (News))
Jakarta -

Presiden Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa Turki tidak akan membuat "konsesi" di Mediterania timur, dan mengatakan kepada Yunani untuk menghindari mengambil langkah-langkah yang dapat menyebabkan "kehancuran".

Pernyataan ini disampaikan hanya beberapa jam setelah Yunani mengatakan akan melakukan latihan militer pada Rabu (26/8) waktu setempat dengan Prancis, Italia dan Siprus di wilayah tersebut, di mana ketegangan antara kedua tetangga itu telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

"Di Mediterania, Laut Aegea dan Laut Hitam, Turki akan mendapatkan apa yang menjadi hak kami," kata Erdogan di provinsi Mus, Turki timur pada peringatan Pertempuran Malazgirt 1071, di mana suku-suku pra-Ottoman mengalahkan Bizantium, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Kami tidak mengawasi wilayah, kedaulatan, dan kepentingan orang lain, tetapi kami tidak akan membuat konsesi atas apa yang menjadi milik kami," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Kami mengundang rekan-rekan kami untuk mengubah cara mereka dan menghindari kesalahan yang akan menjadi jalan menuju kehancuran," imbuh Erdogan dalam pidatonya yang tajam kepada sekutu NATO, Yunani.

Simak video 'Dikecam Turki, Yunani Ngotot Gelar Latihan Tempur':

[Gambas:Video 20detik]



"Kami ingin semua orang melihat Turki bukan lagi negara yang kesabaran, tekad, sarana dan keberaniannya akan diuji. Jika kami mengatakan kami akan melakukan sesuatu, kami akan melakukannya, dan kami akan membayar harganya," tegasnya.

Yunani dan Turki sudah berselisih dalam masalah-masalah penting termasuk migrasi dan warisan Bizantium di Istanbul, sebelumnya Konstantinopel.

Tetapi penemuan cadangan hidrokarbon di Mediterania timur telah membuat hubungan semakin tegang, dengan Turki menolak seruan dari Uni Eropa dan Athena untuk segera menghentikan eksplorasi energi di wilayah tersebut.

Turki mengirim kapal penelitian Oruc Reis disertai dengan kapal perang ke perairan sengketa itu pada 10 Agustus. Kegiatannya dimaksudkan untuk berakhir pada Minggu (23/8) lalu tetapi diperpanjang hingga Kamis (27/8).

Kedua belah pihak mengatakan mereka terbuka untuk dialog setelah pembicaraan dengan menteri Jerman, dan akan ada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa informal di Berlin, Jerman pada Kamis (27/8) dan Jumat (28/8).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads