2 Anggota Parlemen Oposisi Hong Kong Ditangkap

2 Anggota Parlemen Oposisi Hong Kong Ditangkap

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 26 Agu 2020 15:15 WIB
ilustrasi penjara
Foto: andi saputra
Jakarta -

Dua anggota parlemen oposisi terkemuka Hong Kong termasuk di antara lebih dari selusin orang yang ditangkap pada Rabu (26/8) ini, dalam operasi polisi yang difokuskan pada aksi protes besar tahun lalu. Penangkapan ini merupakan bagian dari tindakan keras yang meluas terhadap kubu pro-demokrasi di wilayah tersebut.

Lam Cheuk-ting dan Ted Hui ditahan setelah penggerebekan dini hari di rumah mereka, menurut partai politik mereka dan polisi.

Tokoh-tokoh oposisi mengecam penangkapan itu, yang menambah jumlah penangkapan yang menargetkan para kritikus Beijing di pusat keuangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah penganiayaan politik habis-habisan," kata James To, pengacara veteran dan anggota Partai Demokrat, kepada para wartawan setelah penangkapan tersebut, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/8/2020).


Sumber polisi mengatakan kepada AFP bahwa 16 orang - termasuk Lam dan Hui - ditangkap selama operasi Rabu, yang difokuskan pada aksi protes pada Juli tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Keduanya adalah anggota parlemen pro-demokrasi minoritas di legislatif kota dan kritikus vokal terhadap pemerintah Beijing dan Hong Kong.

Sebuah postingan di halaman Facebook Lam mengatakan dia ditangkap "karena dicurigai berpartisipasi dalam kerusuhan pada 21 Juli" tahun lalu.

Hari itu, Lam dan puluhan pengunjuk rasa pro-demokrasi dipukuli oleh sekelompok pendukung pemerintah, beberapa oleh kelompok kejahatan terorganisir "triad", di kota Yuen Long. Polisi terlambat tiba di tempat kejadian dan memungkinkan beberapa penyerang bersenjata pergi.

Lam juga didakwa "berkonspirasi untuk merusak properti dan menghalangi keadilan di luar kantor polisi Tuen Mun pada 6 Juli tahun lalu", kata pernyataan itu.

Kantor Hui merilis rekaman video penangkapannya di mana petugas mengatakan mereka menuduhnya dengan upaya menghalangi keadilan, akses ke komputer dengan maksud kriminal atau tidak jujur dan kerusakan kriminal.

Dia kemudian dibawa dari rumahnya dengan borgol. Pihak partai mengatakan tuduhannya juga berasal dari aksi protes pada 6 Juli tahun lalu.

Dimulai pada awal Juni 2019, Hong Kong dilanda aksi protes pro-demokrasi yang besar dan sering kali disertai kekerasan, yang melibatkan lebih dari 9.000 orang ditangkap.

Kerusuhan tersebut merusak reputasi Hong Kong akan stabilitas dan memicu tindakan keras oleh China yang semakin meningkat tahun ini.

Sebelumnya pada akhir Juni lalu, Beijing memberlakukan undang-undang keamanan baru yang menyeluruh dan memperketat kendali Partai Komunis atas kota semi-otonom itu.

Pandangan politik tertentu seperti mendukung kemerdekaan atau otonomi yang lebih besar untuk Hong Kong menjadi ilegal dalam semalam dan penangkapan-penangkapan pun terjadi kemudian.

Menanggapi undang-undang keamanan baru tersebut, banyak negara Barat mengakhiri perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong.

Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi pada beberapa pejabat China dan Hong Kong dan menyatakan pusat bisnis itu tak lagi cukup otonom dari daratan China yang otoriter.

Protes-protes demokrasi mereda pada awal tahun 2020 berkat penangkapan massal dan pembatasan anti-virus Corona.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads