Sudan Pecat Jubir Kemenlu Usai Berkomentar Soal Hubungan dengan Israel

Sudan Pecat Jubir Kemenlu Usai Berkomentar Soal Hubungan dengan Israel

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 20 Agu 2020 12:29 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu announces full diplomatic ties will be established with the United Arab Emirates, during a news conference on Thursday, Aug. 13, 2020 in Jerusalem.  In a nationally broadcast statement, Netanyahu said the β€œfull and official peace” with the UAE would lead to cooperation in many spheres between the countries and a β€œwonderful future” for citizens of both countries. (Abir Sultan/Pool Photo via AP)
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Abir Sultan/Pool Photo via AP)
Jakarta -

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Sudan dipecat setelah dia membuat komentar yang mengindikasikan kontak telah dibuat dengan Israel mengenai normalisasi hubungan.

Israel secara teknis tetap berperang dengan Sudan. Kantor berita resmi Sudan, SUNA melaporkan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/8/2020), bahwa Menteri Luar Negeri Sudan Omar Qamareddin telah memecat Haider Badawi dari posisinya sebagai juru bicara dan kepala divisi media di kementerian tersebut.

Sebelumnya ketika ditanya oleh AFP, apakah ada kontak langsung antara Sudan dan Israel, atau apakah Sudan telah mengambil langkah-langkah untuk menormalisasi hubungan dengan negara Yahudi itu atau menandatangani kesepakatan damai, Badawi menjawab, "Saya tidak dapat menyangkalnya".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badawi juga mengatakan kepada televisi Sky News Arabia bahwa "tidak ada alasan untuk berlanjutnya permusuhan antara Sudan dan Israel".

ADVERTISEMENT

Namun Qamareddin mengatakan "masalah hubungan dengan Israel tidak pernah dibahas oleh pemerintah Sudan".

"Pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan Haider Badawi telah mengejutkan kami karena dia tidak diberi mandat untuk mengomentari masalah ini," ujar Qamareddin dalam sebuah pernyataan.

Pekan lalu, Israel dan Uni Emirat Arab sepakat untuk menormalisasi hubungan, sebuah perubahan bersejarah yang membuat negara Teluk itu menjadi negara Arab ketiga yang setuju untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dengan negara Yahudi itu. Pers Israel mengatakan Bahrain atau Oman tetapi Sudan juga bisa menjadi yang berikutnya.

Sebelumnya, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, yang memimpin dewan kedaulatan transisi Sudan, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Februari lalu untuk pembicaraan, yang tampaknya menandakan diakhirinya boikot lama Sudan terhadap negeri Yahud itu.

Segera setelah pertemuan mereka, yang diadakan di Uganda, Netanyahu mengumumkan bahwa kedua pemimpin telah setuju untuk bekerja sama menuju normalisasi hubungan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads