Norwegia Usir Diplomat Rusia Usai Penangkapan Tersangka Spionase

Norwegia Usir Diplomat Rusia Usai Penangkapan Tersangka Spionase

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 20 Agu 2020 11:52 WIB
Ilustrasi bendera Rusia
Foto: Dok. Anadolu Agency
Jakarta -

Pemerintah Norwegia mengusir seorang diplomat Rusia terkait bocornya rahasia negara. Pengusiran ini dilakukan hanya beberapa hari setelah polisi Norwegia menangkap seorang warga negara itu karena memberikan informasi sensitif kepada Rusia yang melibatkan diplomat tersebut.

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa warga Norwegia, yang diidentifikasi sebagai Harsharn Singh Tathgar, mengatakan kepada penyelidik bahwa dia telah menyerahkan informasi dengan imbalan "uang tunai dalam jumlah yang tidak sedikit." Namun dia bersikeras bahwa informasi itu tidak berbahaya bagi kepentingan negara.

Sebelumnya, badan intelijen Norwegia, PST mengatakan pria Norwegia itu "secara resmi dicurigai memberikan informasi ke negara asing," yang kemudian dikonfirmasi adalah Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah memberi tahu Duta Besar Rusia bahwa seorang pegawai kedutaan Rusia tidak diinginkan sebagai diplomat dan akan diminta meninggalkan Norwegia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Norwegia, Siri Svendsen seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/8/2020).

Dia mengatakan orang tersebut telah melakukan tindakan "tidak sesuai dengan statusnya sebagai diplomat." Diplomat yang bekerja di bagian perdagangan kedutaan itu memiliki waktu hingga akhir minggu untuk meninggalkan negara itu.

Diplomat Rusia itu dilaporkan tengah bersama warga Norwegia tersebut ketika ditangkap di sebuah restoran di Oslo pada hari Sabtu (15/8) lalu. Warga Norwegia terancam dihukum penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah melakukan spionase.

Pria berusia 50 tahun itu bekerja di DNV GL, perusahaan yang memberikan sertifikasi untuk asuransi dan keperluan lain untuk industri perkapalan, minyak dan gas, serta energi terbarukan.

Dalam laporan tahunannya yang diterbitkan pada bulan Februari, PST memperingatkan risiko spionase di beberapa sektor masyarakat - politik, keuangan, pertahanan dan lingkaran penelitian, antara lain - dengan menyebut Rusia, China, dan Iran sebagai ancaman khusus.
Dalam beberapa dekade terakhir, beberapa kasus mata-mata telah merusak hubungan antara anggota NATO, Norwegia dan Rusia, yang berbagi perbatasan di Lingkaran Arktik.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads