Mayat seorang pria ditemukan di pantai Prancis. Diduga kuat korban merupakan migran yang berasal dari Sudan.
Dilansir AFP, mayat itu ditemukan di pantai di wilayah Pas-de-Calais, pada Rabu (19/8). Diduga korban menderita hipotermia.
Seorang saksi yang juga mengaku teman korban bercerita mulanya ia bersama korban sedang menyeberangi selat Inggris. Keduanya hendak berlayar dari Prancis menuju Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kapal yang mereka tumpangi mengalami masalah dan tenggelam. Korban hilang seketika.
Teman korban pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Setelah ditelusuri menggunakan helikopter, ditemukan jasad pria di tepi pantai.
Mayat tersebut belum diidentifikasi secara resmi, tetapi pejabat setempat, Philippe Sabatier mengatakan kepada AFP, kemungkinan besar tubuh yang ditemukan yakni anak laki-laki yang tenggelam.
"Tragedi yang tak tertahankan ini semakin memobilisasi kami melawan penyelundup yang memanfaatkan penderitaan manusia," kata Menteri Delegasi Kewarganegaraan Prancis, Marlene Schiappa.
Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel turut prihatin atas insiden ini. Ia menyebut penemuan mayat ini adalah bencana tragis.
"Insiden yang menghebohkan ini sebagai pengingat dari kebrutalan geng kriminal yang menjijikkan dan penyelundup manusia yang mengeksploitasi orang-orang yang rentan. Bekerja sama, kami bertekad untuk menghentikan mereka," cuit Patel dalam akun Twitternya.
Upaya penyeberangan migran dari Prancis ke Inggris meningkat tajam tahun ini. Sebanyak 50 penyelundupan migran berhasil dihentikan otoritas Prancis.
Sejak 1 Januari 2020, pihak berwenang di Prancis telah mencatat lebih dari 350 upaya penyeberangan yang melibatkan lebih dari 4.000 migran. Angka ini jauh lebih banyak ketimbang tahun 2019 yang tercatat ada 203 upaya dengan jumlah 2.294 migran.
(isa/isa)