Lontarkan Kritikan, Michelle Obama: Trump Presiden yang Salah untuk AS

Lontarkan Kritikan, Michelle Obama: Trump Presiden yang Salah untuk AS

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 18 Agu 2020 12:32 WIB
NEW ORLEANS, LOUISIANA - JULY 06: Michelle Obama speaks onstage during the 2019 ESSENCE Festival Presented By Coca-Cola at Louisiana Superdome on July 06, 2019 in New Orleans, Louisiana. (Photo by Bennett Raglin/Getty Images for ESSENCE)
Foto: Michelle Obama (Bennett Raglin/Getty Images for ESSENCE)
Washington DC -

Istri mantan Presiden AS Barack Obama, Michelle Obama, mengecam Donald Trump sebagai presiden yang tidak kompeten yang menunjukkan "kurangnya empati". Hal itu dikatakan mantan ibu negara itu pada malam pembukaan konvensi Demokrat.

"Setiap kali kita melihat Gedung Putih untuk mencari kepemimpinan, atau penghiburan, atau kesigapan, yang kita dapatkan justru kekacauan, perpecahan dan kurangnya empati secara total," kata Michelle menolak kepemimpinan Trump, seperti dilansir AFP, Selasa (18/8/2020).

"Biarkan saya jujur dan menyatakan sejelas mungkin: Donald Trump adalah presiden yang salah untuk negara kita," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, capres Demokrat Joe Biden menunjuk Kamala Harris, seorang wanita kulit hitam AS sebagai pasangannya dalam pilpres November mendatang. Harris dengan cepat menghadapi serangan rasis dari Trump.

"Saya mendengar hari ini bahwa dia tidak memenuhi persyaratan," kata Trump, Kamis (13/8), mengutip artikel yang ditulis seorang profesor hukum konservatif yang mempertanyakan status imigrasi orang tua Harris pada saat dia lahir.

Lihat juga video 'Pedenya Trump: Jika Kalah, Berarti Pemilu Dicurangi':

[Gambas:Video 20detik]



Artikel profesor konservatif yang dikutip oleh Trump mengikuti klaim yang dibagikan ribuan kali di Facebook bahwa Harris tidak dapat menjadi presiden karena orang tuanya berasal dari luar negeri.

Pasal 2 Konstitusi AS menyatakan bahwa "tidak ada orang kecuali warga negara lahir alami, atau warga negara Amerika Serikat" yang memenuhi syarat untuk menjadi presiden.

Bagian 2 dari Amandemen ke-14 mengatakan "semua orang yang lahir atau dinaturalisasi di Amerika Serikat" adalah warga negara AS.

Serangan serupa pernah dilontarkan Trump terhadap Obama. Meskipun pada akhirnya, Trump dengan enggan mengakui di akhir kampanye kepresidenannya tahun 2016, bahwa Obama adalah kelahiran AS.

Sejak melontarkan serangan rasis, Trump menghadapi tuduhan rasisme, dan menganut konspirasi lain. Jajak pendapat menunjukkan dia tertinggal dari Biden dalam pilpres November mendatang.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads