Calon Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden melontarkan kritik keras kepada Donald Trump. Biden dalam kampanyenya mengatakan presiden AS itu telah menggunakan kebohongan "menjijikkan" tentang kelayakan Kamala Harris untuk menjadi wakil presiden.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (15/8/2020), Biden menunjuk Harris, seorang wanita kulit hitam AS dan secara konstitusional memenuhi syarat untuk menjadi wakil presiden dan presiden, sebagai pasangannya pada hari Selasa (11/8/2020). Dia dengan cepat menghadapi serangan yang dianggap rasis oleh Demokrat.
"Saya mendengar hari ini bahwa dia tidak memenuhi persyaratan," kata Trump Kamis (13/8), mengutip artikel yang ditulis seorang profesor hukum konservatif yang mempertanyakan status imigrasi orang tua Harris pada saat dia lahir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga 'Kamala Harris Disebut Tak Sah Jadi Cawapres, Ini Respons Trump':
Harris (55) lahir di Oakland, California dari seorang ibu asal India dan ayah asal Jamaica.
Trump "telah berusaha untuk memicu rasisme dan memecah-belah bangsa kita," kata juru bicara Biden, Andrew Bates, dalam sebuah pernyataan, mengacu pada "gerakan birther rasis yang aneh" yang dipimpin oleh Trump yang mempromosikan kebohongan bahwa Barack Obama, presiden kulit hitam pertama negara itu, tidak lahir di Amerika Serikat.
"Jadi tidak mengherankan, tetapi tidak kalah menjijikkan, bahwa ketika Trump membodohi dirinya sendiri yang berusaha mengalihkan perhatian orang-orang Amerika dari korban mengerikan penanganan virus Corona yang gagal sehingga kampanyenya dan sekutu mereka akan menggunakan kebohongan yang menyedihkan, terbukti salah dalam kebohongan menyedihkan mereka. Keputusasaan," ungkap Bates.
Artikel profesor konservatif yang dikutip oleh Trump mengikuti klaim yang dibagikan ribuan kali di Facebook bahwa Harris tidak dapat menjadi presiden karena orang tuanya berasal dari luar negeri.
Pasal 2 Konstitusi AS menyatakan bahwa "tidak ada orang kecuali warga negara lahir alami, atau warga negara Amerika Serikat" yang memenuhi syarat untuk menjadi presiden.
Bagian 2 dari Amandemen ke-14 mengatakan "semua orang yang lahir atau dinaturalisasi di Amerika Serikat" adalah warga negara AS.
Bahkan, Trump dengan enggan mengakui di akhir kampanye kepresidenannya tahun 2016, bahwa Obama adalah kelahiran AS.
Sejak itu, Trump menghadapi tuduhan rasisme, dan menganut konspirasi lain. Jajak pendapat menunjukkan dia tertinggal dari Biden dalam pemilihan November.