Turki Sebut UEA Munafik, Kata WHO Soal Temuan Corona pada Makanan Beku

International Updates

Turki Sebut UEA Munafik, Kata WHO Soal Temuan Corona pada Makanan Beku

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 14 Agu 2020 17:49 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Pemimpin UEA Mohammed bin Zayed
Foto: AFP
Jakarta -

Pemerintah Turki memberikan reaksi keras terhadap perjanjian damai antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel. Turki menyatakan bahwa sejarah tidak akan melupakan dan tidak akan pernah memaafkan 'perilaku munafik' UEA dalam menyepakati normalisasi hubungan dengan Israel.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/8/2020), Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa rakyat dan pemerintah Palestina sudah benar untuk bereaksi keras terhadap perjanjian damai antara UEA dan Israel itu.

"Sejarah dan hati nurani rakyat di kawasan tersebut tidak akan melupakan dan tidak akan pernah memaafkan perilaku munafik UEA, yang mengkhianati perjuangan Palestina demi kepentingan yang dangkal," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (14/8/2020):

ADVERTISEMENT

- China Temukan Virus Corona pada Makanan Beku Impor, Ini Kata WHO

Dua kota di China telah menemukan jejak virus Corona dalam kargo makanan beku impor. Temuan ini telah dilaporkan meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meremehkan risiko virus memasuki rantai makanan.

Seperti dilansir dari Reuters dan Channel New Asia, Jumat (14/8/2020), sampel yang diambil dari permukaan sayap ayam beku yang diimpor dari Brasil ke kota Shenzhen di China, serta sampel kemasan luar dari udang beku Ekuador yang dijual di Xian, telah dites positif terkena virus, kata otoritas China setempat.

Otoritas Shenzhen mengidentifikasi ayam tersebut berasal dari pabrik yang dimiliki oleh Aurora, eksportir unggas dan babi terbesar ketiga di Brasil.

Ketika kasus COVID-19 yang dikonfirmasi terus meningkat secara global, penemuan tersebut meningkatkan kekhawatiran baru bahwa virus Corona dapat menyebar ke permukaan dan memasuki rantai makanan. Sehari sebelumnya, para pejabat mulai menyelidiki apakah kasus COVID-19 pertama di Selandia Baru dalam lebih dari tiga bulan diimpor dengan angkutan barang.

- Dokter-dokter Korea Selatan Mogok Kerja Saat Kasus Corona Melonjak

Para dokter di Korea Selatan (Korsel) melakukan aksi mogok kerja selama sehari penuh untuk memprotes rencana pemerintah soal pelatihan lebih banyak dokter-dokter baru. Dalam aksi ini, sekitar seperempat klinik medis di Korsel tutup sepanjang Jumat (14/8).

Aksi mogok kerja ini digelar saat Korsel mengalami lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) dalam 24 jam terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/8/2020), pemerintah Korsel berencana meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran hingga mencapai 4 ribu orang dalam 10 tahun ke depan, dengan alasan perlu persiapan lebih baik dalam menghadapi krisis kesehatan publik seperti pandemi Corona di masa mendatang.

Namun Asosiasi Medis Korea (KMA), yang membantu menggelar aksi protes itu, menyatakan Korsel sudah memiliki lebih dari cukup dokter.

- Kim Jong-Un Tolak Bantuan Internasional Terkait Corona dan Banjir

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un mencabut lockdown terkait virus Corona (COVID-19) yang diterapkan di kota industri Kaesong, dekat perbatasan Korea Selatan (Korsel). Kim Jong-Un juga menegaskan bahwa Korut tidak akan menerima bantuan apapun, baik terkait Corona maupun banjir, dari pihak luar.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (14/8/2020), dalam rapat Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korut, Kim Jong-Un menyatakan bahwa setelah tiga pekan dilakukan isolasi dan dilakukan 'verifikasi ilmiah', situasi virus Corona di Kaesong kini telah stabil. Lockdown yang diberlakukan sejak akhir Juli lalu, pun dicabut.

Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), melaporkan bahwa Kim Jong-Un menyampaikan terima kasih kepada warga yang bersedia untuk bekerja sama selama lockdown diterapkan di kota industri tersebut.

- Vaksin Corona Akan Diberikan Gratis Bagi Seluruh Warga AS

Jika vaksin virus Corona (COVID-19) terbukti efektif, pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memastikan vaksin itu didistribusikan secara gratis kepada seluruh warga AS.

Seperti dilansir AFP, Jumat (14/8/2020), hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat senior Departemen Kesehatan AS, Paul Mango, kepada wartawan dalam pernyataan pada Kamis (13/8) waktu setempat.

Mango menegaskan otoritas AS akan memastikan keamanan setiap vaksin yang akan diberikan kepada warga.

"Kami sama sekali tidak mengurangi kekakuan regulasi yang akan kami evaluasi dan semoga akan menyetujui vaksinnya," ucap Mango yang menjabat Wakil Kepala Staf Kebijakan pada Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS), dalam pernyataannya.

- Turki Sebut UEA Munafik karena Normalisasi Hubungan dengan Israel

Otoritas Turki memberikan reaksi keras terhadap perjanjian damai antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel. Turki menyatakan bahwa sejarah tidak akan melupakan dan tidak akan pernah memaafkan 'perilaku munafik' UEA dalam menyepakati normalisasi hubungan dengan Israel.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/8/2020), Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa rakyat dan pemerintah Palestina sudah benar untuk bereaksi keras terhadap perjanjian damai antara UEA dan Israel itu.

"Sejarah dan hati nurani rakyat di kawasan tersebut tidak akan melupakan dan tidak akan pernah memaafkan perilaku munafik UEA, yang mengkhianati perjuangan Palestina demi kepentingan yang dangkal," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads