Jakarta -
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kini punya senjata politik baru bernama Partai Pejuang. Partai Pejuang ini dibuat untuk menyingkirkan korupsi di negeri jiran itu.
Seperti dilansir dari Channel New Asia, Rabu (12/8/2020) Mahathir mengatakan partai itu dibentuk dari kesadaran dan kebutuhan untuk memerangi korupsi yang menghancurkan bangsa.
"Jadi pilihlah. Partai kami dibentuk dari rasa kesadaran. Korupsi menghancurkan bangsa. Korupsi menghancurkan orang Melayu," kata Mahathir, Rabu (12/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda menginginkan posisi dan uang, pilih pihak lain. Jika Anda ingin menebus martabat Anda dan mempertahankan hak kami, pilih partai kami. Pilih Pejuang," ujarnya dalam pernyataan yang diposting di halaman Facebook dan Twitter-nya.
Mahathir (95) mengumumkan pembentukan partai politik baru minggu lalu tetapi saat itu belum mengungkapkan namanya.
Partai baru - yang akan dipimpin oleh putranya Mukhriz Mahathir sebagai presiden dan dirinya sendiri sebagai ketua - tidak selaras dengan Pakatan Harapan (PH) atau Perikatan Nasional (PN).
Mahathir pada Mei 2018 memimpin koalisi PH meraih kemenangan bersejarah dalam pemilihan umum.
Selama konferensi pers yang mengumumkan pembentukan partai minggu lalu, Mahathir mengatakan bahwa partainya yang baru berbasis Melayu dan akan fokus pada pemberantasan korupsi dan memastikan Malaysia "sekali lagi menjadi macan Asia"
Partai baru Mahathir pada hari Rabu (12/8) juga memberikan dukungannya pada kandidat independen yang bersaing dalam pemilihan sela Slim yang akan datang.
Kandidatnya adalah pengacara berusia 38 tahun, Amir Khusyairi Mohamad Tanusi, yang lahir di Perak, seperti laporan The Star.
Kursi Slim itu kosong setelah anggota dewannya Mohd Khusairi Abdul Talib (59) dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) meninggal karena serangan jantung pada 15 Juli.
Pemilu sela dijadwalkan akan diadakan pada 29 Agustus, dengan hari pencalonan pada 15 Agustus dan pemungutan suara lebih awal pada 25 Agustus.
Calon Barisan Nasional adalah Mohd Zaidi Aziz, warga asli Sungai Slim yang juga penjabat ketua UMNO Tanjung Malim.
Sebagaimana diketahui, kasus korupsi menjadi perbincangan hangat di Malaysia saat ini. Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Malaysia, Lim Guan Eng, ditangkap atas dakwaan korupsi terkait permintaan suap dalam proyek infrastruktur senilai 6,3 miliar Ringgit (Rp 22 triliun).
Sementara itu, Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, dinyatakan bersalah atas tujuh dakwaan korupsi terkait perusahaan investasi negeri 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini