Ribuan orang menghadiri pesta rave atau pesta sepanjang malam di taman nasional Cevennes, Prancis saat pandemi Corona. Mereka melakukan pesta dengan melanggar aturan jaga jarak dan memicu kemarahan penduduk setempat.
Dilansir AFP, Senin (10/8/2020) polisi di wilayah Lozere memblokir sebuah area di taman nasional Cevennes di mana sekitar 10.000 orang menghadiri pesta rave pada akhir pekan lalu. Pesta turut dihadiri oleh anak-anak kecil.
Awalnya pengunjung pesta dikarantina oleh petugas keamanan. Pada Senin sore, para pengunjung pesta diizinkan pulang secara bertahap sekitar 4.500. Hal itu disampaikan oleh pejabat tinggi setempat, Valarie Hatsch dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi telah menjaga kawasan hutan lindung taman nasional itu, agar tidak ada warga yang meninggal lokasi "karena alasan kesehatan terkait dengan risiko penyebaran COVID-19," kata pihak berwenang sebelumnya kepada AFP.
Polisi saat ini juga memeriksa kadar alkohol pengunjung yang akan meninggalkan lokasi. Dan memastikan tidak ada penutupan lalu lintas di jalan raya pada puncak musim panas.
Diketahui banyak di antara pengunjung yang masih dalam kondisi mabuk berat. Sehingga mereka tidak diperbolehkan mengemudi di dataran tinggi Causse Mejean.
Sekitar 10.000 orang di ratusan mobil mengunjungi taman nasional itu pada Sabtu tengah malam untuk melakukan pesta rave. Mereka mencemooh larangan pertemuan di atas 5.000 orang karena wabah virus Corona.