Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa AS telah mengirimkan bantuan ke Lebanon usai ledakan dahsyat mengguncang kota Beirut, pekan lalu. Sedikitnya ada tiga pesawat berisi bantuan kemanusiaan dan pasokan medis yang diterbangkan AS ke Lebanon.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (10/8/2020), hal tersebut disampaikan Trump kepada wartawan dalam kunjungan ke Morristown, New Jersey, sebelum terbang kembali ke Washington DC pada Minggu (9/8) waktu setempat. Trump menyebut situasi di Beirut 'mengerikan'.
"Pertama-tama, itu salah satu hal paling mengerikan yang pernah saya lihat," ucap Trump, setelah dirinya bergabung pemimpin dunia dalam panggilan teleconference yang dicetuskan Prancis dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membahas bantuan darurat bagi Lebanon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas dasar kemanusiaan, kita harus melakukannya. Kita harus melakukannya. Ini, Anda hampir bisa mengatakan bagaimana sebuah negara bertahan menghadapi tragedi semacam itu. Ini ada pada level, saya punya orang-orang di sana, mereka menyebut ini ada pada level yang belum pernah mereka lihat sebelumnya," sebut Trump merujuk pada para pejabat AS di Lebanon.
"Ledakan itu, mereka belum pernah melihat yang seperti ini. Jadi kita akan membantu mereka, dan secara substansial," imbuhnya.
Lebih lanjut, Trump menyebut AS mengirimkan tiga pesawat untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Lebanon. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal kapan pesawat itu terbang ke Lebanon.
"Kita memiliki tiga pesawat besar yang membawa banyak bantuan medis, kebanyakan perlengkapan medis dan berbagai macam hal untuk membantu," ungkap Trump kepada wartawan.
"Kita memiliki sejumlah militer luar biasa yang melakukan ini dan mereka melaporkan kembali bahwa mereka belum pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya. Jadi ini situasi yang mengerikan, tapi kita akan membantu," terangnya.
Ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut pada Selasa (4/8) lalu dilaporkan menewaskan sedikitnya 160 orang dan melukai 6 ribu orang lainnya.
(nvc/ita)