Lebih dari 60 Orang Masih Hilang Usai Ledakan di Lebanon

Lebih dari 60 Orang Masih Hilang Usai Ledakan di Lebanon

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 08 Agu 2020 15:42 WIB
A soldier walks at the devastated site of the explosion in the port of Beirut, Lebanon, Thursday Aug.6, 2020. French President Emmanuel Macron came in Beirut to offer French support to Lebanon after the deadly port blast.(AP Photo/Thibault Camus, Pool)
ledakan di Lebanon (Foto: AP Photo/Thibault Camus, Pool)
Jakarta -

Lebih dari 60 orang masih hilang di Beirut, empat hari setelah ledakan dahsyat di pelabuhan yang menewaskan lebih dari 150 orang. Pencarian para korban masih terus dilakukan.

"Jumlah korban tewas 154, termasuk 25 orang yang belum diidentifikasi," kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan Lebanon kepada AFP, Sabtu (8/8/2020). "Selain itu, kami memiliki lebih dari 60 orang yang masih hilang," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri kesehatan mengatakan pada hari Jumat (7/8) bahwa setidaknya 120 dari 5.000 orang yang terluka akibat ledakan di ibu kota Lebanon tersebut, saat ini berada dalam kondisi kritis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa ledakan tersebut mungkin disebabkan oleh kelalaian atau serangan rudal. Dia pun menolak seruan luas untuk penyelidikan internasional.

ADVERTISEMENT

Ledakan yang menewaskan lebih dari 150 orang dan melukai sedikitnya 5.000 orang pada Selasa (4/8) itu mungkin merupakan "kelalaian atau campur tangan asing melalui rudal atau bom," kata Michel Aoun kepada wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/8/2020).

Itu adalah pernyataan pertama dari seorang pejabat pemerintah Lebanon tentang kemungkinan bahwa ledakan yang mengguncang ibu kota Lebanon itu mungkin disebabkan oleh serangan.

Pihak berwenang mengatakan kebakaran di pelabuhan itu telah memicu ledakan berton-ton amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di gudang.

Warga Lebanon, kelompok-kelompok advokasi dan sejumlah kepala negara asing telah menyerukan penyelidikan internasional terhadap ledakan itu untuk memastikan ketidakberpihakan, tetapi Aoun menolak inisiatif semacam itu.

Ketika ditanya oleh seorang jurnalis selama wawancara di televisi apakah menurutnya penyelidikan internasional akan mengaburkan kebenaran, presiden menjawab "tentu saja".

Beberapa saat kemudian di akun Twitter-nya, Aoun menjelaskan posisinya lebih lanjut, dengan mengatakan: "Tujuan di balik seruan untuk penyelidikan internasional atas masalah pelabuhan adalah untuk mengaburkan kebenaran."

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads