Presiden Lebanon Sebut Ledakan Beirut karena Kelalaian Atau Serangan Rudal

Presiden Lebanon Sebut Ledakan Beirut karena Kelalaian Atau Serangan Rudal

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 08 Agu 2020 10:11 WIB
Civil defense ambulances from the Lebanese Shiite Muslim political party Hezbollah, enter the site of the explosion that hit the seaport of Beirut on Tuesday, to help in the rescue effort, in Beirut, Lebanon, Thursday, Aug. 6, 2020. Lebanese officials targeted in the investigation of the massive blast that tore through Beirut sought to shift blame for the presence of explosives at the citys port, and the visiting French president warned Thursday that without serious reforms the country would
akibat ledakan di Lebanon (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa ledakan dahsyat di pelabuhan di Beirut mungkin disebabkan oleh kelalaian atau serangan rudal. Dia pun menolak seruan luas untuk penyelidikan internasional.

Ledakan yang menewaskan lebih dari 150 orang dan melukai sedikitnya 5.000 orang pada Selasa (4/8) itu mungkin merupakan "kelalaian atau campur tangan asing melalui rudal atau bom," kata Michel Aoun kepada wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/8/2020).

Itu adalah pernyataan pertama dari seorang pejabat pemerintah Lebanon tentang kemungkinan bahwa ledakan yang mengguncang ibu kota Lebanon itu mungkin disebabkan oleh serangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonton juga 'Lebanon Usut Kemungkinan Adanya Rudal Penyebab Ledakan':

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video 20detik]

Pihak berwenang mengatakan kebakaran di pelabuhan itu telah memicu ledakan berton-ton amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di gudang.

Warga Lebanon, kelompok-kelompok advokasi dan sejumlah kepala negara asing telah menyerukan penyelidikan internasional terhadap ledakan itu untuk memastikan ketidakberpihakan, tetapi Aoun menolak inisiatif semacam itu.

Ketika ditanya oleh seorang jurnalis selama wawancara di televisi apakah menurutnya penyelidikan internasional akan mengaburkan kebenaran, presiden menjawab "tentu saja".

Beberapa saat kemudian di akun Twitter-nya, Aoun menjelaskan posisinya lebih lanjut, dengan mengatakan: "Tujuan di balik seruan untuk penyelidikan internasional atas masalah pelabuhan adalah untuk mengaburkan kebenaran."

Meski begitu, Presiden Lebanon itu menyerukan "keadilan yang cepat", dan bersumpah bahwa penyelidikan pemerintah tidak akan mengampuni pejabat tingkat atas maupun karyawan biasa.

Dia juga membenarkan bahwa 20 tersangka sudah diinterogasi.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads