Dubes Lebanon Mundur karena Kelalaian Pemerintah Usai Ledakan Dahsyat

Dubes Lebanon Mundur karena Kelalaian Pemerintah Usai Ledakan Dahsyat

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 07 Agu 2020 09:37 WIB
Ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon. Total saat ini korban tewas akibat insiden itu berjumlah 78 orang.
ledakan di Lebanon (Foto: Associated Press)
Jakarta -

Duta Besar (Dubes) Lebanon untuk Yordania, Kamis mengumumkan pengunduran dirinya, menyusul ledakan dahsyat yang menghancurkan Beirut, ibu kota Lebanon. Dikatakannya, 'kelalaian total' oleh otoritas negara itu mengisyaratkan perlunya perubahan kepemimpinan.

Ini adalah pengunduran diri kedua oleh pejabat Lebanon sejak ledakan pada Selasa (4/8) yang menewaskan hampir 150 orang, melukai sedikitnya 5.000 orang, dan menghancurkan seluruh distrik ibu kota.

Sebelumnya, anggota parlemen Marwan Hamadeh telah mengundurkan diri pada Rabu (5/8) karena ledakan itu. Menurut pihak berwenang, ledakan itu dipicu oleh api yang menyulut 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan sembarangan di sebuah gudang di pelabuhan Beirut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi Lebanon seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (7/8/2020), Dubes Lebanon untuk Yordania, Tracy Chamoun mengatakan dia "tidak bisa lagi mentolerir" ketidakmampuan pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Saya mengumumkan pengunduran diri saya sebagai duta besar ... sebagai protes terhadap kelalaian negara, pencurian, dan kebohongan," kata Chamoun, yang diangkat pada tahun 2017 dengan dukungan dari Presiden Michel Aoun.

"Bencana ini mengingatkan: kita seharusnya tidak menunjukkan belas kasihan kepada mereka dan mereka semua harus pergi," imbuh diplomat tersebut.

"Ini adalah kelalaian total," tandasnya.

Tonton video 'Warga Lebanon Berunjuk Rasa, Salahkan Pemerintah Atas Ledakan':

[Gambas:Video 20detik]



Para penguasa negeri itu, yang telah lama dituduh tidak cakap dan korupsi, telah menjadi sasaran gerakan protes yang dimulai pada Oktober tahun lalu untuk menuntut perubahan sistemik.

Negara kecil Mediterania sejak itu dicengkeram oleh krisis ekonomi terburuk sejak perang 1975-1990, yang semakin memicu sentimen anti-pemerintah.

Setelah ledakan dahsyat di Beirut tersebut, banyak warga Lebanon diliputi amarah atas ledakan yang mereka anggap sebagai ekspresi yang paling mengejutkan dari ketidakmampuan kepemimpinan mereka.

Banyak yang mempertanyakan bagaimana kargo amonium nitrat yang sangat eksplosif bisa dibiarkan tanpa pengamanan di ibu kota selama bertahun-tahun.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mengunjungi Lebanon pada hari Kamis (6/8), menyerukan penyelidikan internasional. Dia menyampaikan tuntutan yang didukung secara luas di Lebanon dan luar negeri untuk penyelidikan independen.



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads