Otoritas Turki mengirimkan bantuan kemanusiaan dan pasokan medis ke Lebanon usai terjadi ledakan dahsyat yang menewaskan 137 orang. Sedikitnya enam warga Turki sendiri mengalami luka-luka akibat ledakan itu.
Seperti dilansir Associated Press dan CNN, Kamis (6/8/2020), Kementerian Luar Negeri Turki menuturkan bahwa negara ini mengirimkan tim pencari dan penyelamat (SAR) bersama para personel medis darurat untuk membantu otoritas Lebanon usai ledakan dahsyat memicu banyak korban.
Tim yang dikerahkan ke Lebanon terdiri atas tim dari Kementerian Kesehatan, Otoritas Bencana dan Urusan Darurat serta dari Bulan Sabit Merah Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan kantor berita Lebanon, National News Agency, menyebut satu pesawat militer Turki telah tiba di Beirut pada Kamis (6/8) waktu setempat. Pesawat itu disebut membawa pasokan medis, obat-obatan dan perlengkapan canggih untuk mendeteksi dan mencari orang hilang.
Kepala Otoritas Penanggulangan Bencana dan Urusan Darurat Turki, Mehmet Gulluoglu, ikut datang langsung ke Lebanon dengan menumpang pesawat militer tersebut.
Kepala Komisi Tinggi Pemulihan Lebanon, Mayor Jenderal Mohammed Kheir, mengucapkan terima kasih kepada Turki atas bantuan yang dikirimkan. Dia memuji 'seluruh negara yang bergegas untuk menyelamatkan Lebanon dalam kondisi mengerikan yang dialaminya'.
Otoritas Lebanon melaporkan sejauh ini sedikitnya 137 orang tewas dan sekitar 5 ribu orang lainnya luka-luka akibat ledakan dahsyat pada Selasa (4/8) waktu setempat. Puluhan orang lainnya dilaporkan masih hilang usai ledakan itu.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menuturkan bahwa enam warga Turki menjadi korban luka dalam ledakan itu. Salah satunya dilaporkan membutuhkan operasi.
Tonton video 'Australia Kucurkan Rp 19,6 M untuk Bantuan ke Lebanon':