Kasus Corona di India Tembus 1,5 Juta, Hampir 35 Ribu Meninggal

Kasus Corona di India Tembus 1,5 Juta, Hampir 35 Ribu Meninggal

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 29 Jul 2020 17:05 WIB
Angka Kriminalitas di India Melonjak Selama Pandemi Corona
Foto: DW (News)
New Delhi -

Virus Corona terus merajalela di India. Jumlah kasus infeksi virus Corona di India kini telah melewati 1,5 juta kasus dan jumlah kematian hampir 35.000 pada hari Rabu (29/7) ini. Namun, hasil tes di Mumbai semakin meragukan data resmi di negara dengan populasi terpadat kedua di dunia tersebut.

Bahkan ketika jumlah kasus meningkat dan lebih banyak daerah memberlakukan lockdown, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan minggu ini India berada dalam "posisi yang lebih baik daripada negara-negara lain", dan memenangkan pujian internasional.

Situs web Kementerian Kesehatan - yang tidak lagi mencakup total infeksi karena pemerintah lebih menekankan pada angka kesembuhan - pada hari Rabu (29/7) melaporkan hampir 50.000 kasus infeksi baru dan 768 kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raksasa Asia Selatan yang pengeluaran perawatan kesehatan per kapitanya termasuk yang terendah di dunia, melewati satu juta kasus Corona hanya 12 hari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Tetapi banyak ahli mengatakan India tidak menguji cukup banyak orang, dan banyak kematian terkait virus Corona tidak dicatat.

Sebuah penelitian yang dirilis Selasa (28/7) yang menguji antibodi virus Corona, melaporkan sekitar 57 persen orang di daerah-daerah kumuh Mumbai yang padat telah mengalami infeksi Corona - jauh lebih banyak daripada yang disimpulkan oleh data resmi.

Ullas S. Kolthur dari Institut Riset Fundamental, yang terlibat dalam melaksanakan survei tersebut, mengatakan ia terkejut dengan hasilnya.

"Setidaknya di daerah kumuh, kami pikir itu sebagian besar karena jarak sosial tidak akan berhasil karena kepadatan penduduk," kata Kolthur kepada AFP, Rabu (29/7/2020).

Pekan lalu sebuah penelitian serupa menunjukkan bahwa hampir seperempat orang di ibu kota, New Delhi, telah terinfeksi virus Corona - hampir 40 kali lipat dari jumlah total resmi.

Namun, ada juga keraguan tentang keakuratan tes tersebut, karena virus-virus Corona lain - tidak hanya penyebab COVID-19 - juga dapat menghasilkan antibodi yang dapat memberikan hasil positif palsu.

Survei Mumbai juga mencakup sampel yang relatif kecil, yakni sekitar 7.000 orang.

India sekarang memiliki jumlah kasus infeksi Corona tertinggi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Brasil, meskipun jumlah resmi kematian di negara Asia Selatan itu jauh lebih rendah.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads