Sempat Diculik di Irak, Wanita Jerman Telah Dibebaskan

Sempat Diculik di Irak, Wanita Jerman Telah Dibebaskan

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 24 Jul 2020 16:28 WIB
Hella Mewis, wanita Jerman yang diculik di Iraq (AFP Photo)
Foto: Hella Mewis, wanita Jerman yang diculik di Iraq (AFP Photo)
Baghdad -

Seorang wanita Jerman yang diculik di Baghdad, Irak awal pekan ini telah dibebaskan semalam. Hal ini disampaikan oleh para pejabat Irak pada hari Jumat (24/7/2020), tanpa memberikan rincian tambahan.

"Pasukan keamanan telah membebaskan aktivis Hella Mewis," kata juru bicara militer Irak Yahya Rasool dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Jumat (24/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada rincian tentang waktu operasi, siapa yang membebaskannya atau siapa yang telah menculik Mewis.

ADVERTISEMENT

Seorang juru bicara Dewan Kehakiman Tertinggi Irak, Abdelsattar Bayraqdar, mengatakan operasi itu didukung oleh pengadilan investigasi Baghdad. "Kami masih menyelidiki kejahatan ini," katanya.

Mewis, yang menjalankan program-program seni di Tarkib kolektif Irak, diculik pada Senin (20/7) malam ketika dia meninggalkan kantornya.

"Dia mengendarai sepedanya ketika dua mobil, salah satunya truk pickup putih (dari jenis itu) yang digunakan oleh beberapa pasukan keamanan, terlihat menculiknya," kata sumber keamanan kepada AFP.

Petugas polisi di stasiun setempat menyaksikan penculikan tetapi tidak melakukan intervensi, sumber menambahkan.

Telepon Mewis masih belum terjangkau pada hari Jumat (24/7) dan teman-temannya belum mendengar kabar darinya.

Kedutaan Jerman di Baghdad belum berkomentar. Seorang teman Mewis mengatakan kepada AFP bahwa dia merasa khawatir setelah pembunuhan Hisham al-Hashemi, seorang sarjana Irak yang telah mendukung protes anti-pemerintah tahun lalu.

"Saya berbicara dengannya (Mewis) minggu lalu dan dia benar-benar terlibat dalam protes juga, jadi dia cemas setelah pembunuhan itu," kata teman Mewis, Dhikra Sarsam.

Demonstrasi besar meletus di Baghdad dan wilayah selatan Irak pada tahun lalu. Para demonstran mencerca pemerintah yang dianggap korup, tidak kompeten, dan terikat pada Iran.

Sekitar 550 orang tewas dalam kekacauan aksi protes itu, termasuk puluhan aktivis yang ditembak mati oleh pria tak dikenal.

Puluhan lainnya diculik, beberapa di antaranya kemudian dibebaskan di dekat rumah mereka. Keberadaan sejumlah orang lainnya masih belum diketahui.

Amnesty International mengecam insiden itu sebagai "kampanye pelecehan, intimidasi, penculikan yang mematikan dan pembunuhan yang disengaja terhadap aktivis dan pengunjuk rasa".

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads