Menlu AS Sebut Konsulat China di Houston Pusat Mata-mata

Menlu AS Sebut Konsulat China di Houston Pusat Mata-mata

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 24 Jul 2020 09:29 WIB
A security guard drives away from the Chinese Consulate General Wednesday, July 22, 2020, in Houston. Houston police and fire officials responded to reports that documents were being burned in the courtyard of the consulate Tuesday night, according to the Houston Police Department. China says the U.S. has ordered it to close its consulate in Houston in what it called a provocation that violates international law. (AP Photo/David J. Phillip)
Konsulat China di Houston, Texas, AS yang disebut sebagai pusat mata-mata (AP Photo/David J. Phillip)
Washington DC -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyebut Konsulat China di Houston, Texas, sebagai pusat mata-mata. Pompeo menyebut Konsulat China itu juga digunakan untuk operasi ilegal dalam mendapatkan rahasia perusahaan-perusahaan AS.

Seperti dilansir AFP, Jumat (24/7/2020), otoritas AS memberikan waktu 72 jam kepada China untuk segera menutup Konsulatnya di Houston. Sebelumnya tidak ada penjelasan resmi dari otoritas AS soal alasan yang mendasari perintah penutupan itu.

Dalam pernyataan terbaru saat berpidato di California, Pompeo membahas soal ancaman China untuk Dunia. Dia juga mengungkapkan bahwa Konsulat China di Houston diperintahkan tutup karena menjadi pusat aktivitas mata-mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pekan ini kita menutup Konsulat China di Houston karena itu menjadi pusat mata-mata dan pencurian kekayaan intelektual," ujar Pompeo.

"China merampas kekayaan intelektual dan rahasia perdagangan yang kita yang berharga, yang menghilangkan jutaan lapangan pekerjaan di seluruh Amerika," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan pada Rabu (22/7) waktu setempat, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, hanya menyatakan bahwa AS memerintahkan penutupan Konsulat China di Houston 'demi melindungi properti intelektual Amerika dan informasi privat Amerika'. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut pernyataannya.

Perintah yang dijatuhkan AS terhadap China ini memicu reaksi keras. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menyebut alasan-alasan yang disampaikan AS terkait penutupan Konsulat di Houston 'luar biasa mengada-ada'. Hua mendesak AS segera mengubah 'keputusan yang salah' itu, atau China akan 'bertindak dengan balasan yang tegas'.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads