Chile memulai ekstradisi pria yang dituduh membunuh pacarnya, seorang gadis Jepang, di Prancis. Ekstradisi ini baru dilakukan setelah lebih dari tiga tahun menghindari jaksa penuntut Prancis.
Seperti dilansir dari AFP, Kamis (23/7/2020) Nicolas Zepeda, dituduh membunuh mantan pacarnya yang orang Jepang di kota Besancon, Prancis pada tahun 2016.
Polisi mengawal pemuda berusia 29 tahun itu dari resor tepi laut Vina del Mar, 120 kilometer (75 mil) barat Santiago, tempat ia ditahan di rumah, pada pukul 20:41, Kamis (23/7) waktu setempat. Dia akan dibawa ke bandara lebih cepat dari jadwal untuk diekstradisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia diperkirakan akan diserahkan ke pihak berwenang Prancis di bandara internasional Santiago, dan akan naik pesawat Air France pada pukul 14:55 Kamis (23/7) menuju Paris.
Zepeda berada dalam tahanan rumah dengan pengawasan polisi di Vina del Mar. Ekstradisinya akan mengakhiri proses hukumnya di Chile yang dimulai pada Maret lalu ketika pihak berwenang akhirnya menerima permintaan dari jaksa Prancis untuk menyerahkannya.
Prosesnya rumit dan sempat tertunda oleh pandemi virus Corona yang berimbas pada penutupan perbatasan.
Ekstradisi ini akan menjadi ekstradisi ketiga bagi warga Chile ke Prancis, meskipun otoritas Prancis menolak untuk mengirim mantan gerilyawan Chile Ricardo Palma Salamanca kembali ke tanah airnya untuk diadili atas pembunuhan tahun 1991 terhadap senator sayap kanan Jaime Guzman, yang dekat dengan beberapa anggota kabinet Presiden Sebastian Pinera.
"Kasus Zepeda yang bersifat kriminal dan kekerasan gender bukanlah pengadilan politik dan juga tidak membahayakan hubungan politik antara Chile dan Prancis," kata analis dari Universitas Santiago, Rene Jara kepada AFP.
Untuk diketahui, kasus ini bermula ketika Narumi Kurosaki, yang saat itu berusia 21, menghilang dari universitasnya di Besancon, dekat Pegunungan Alpen Prancis pada Desember 2016 setelah makan bersama Zepeda.
Zapeda telah kembali ke Chile pada saat kepergiannya dilaporkan beberapa hari kemudian.
Penyelidik Prancis percaya dia membunuh Kurosaki karena terbakar api cemburu - tetapi jasadnya tidak pernah ditemukan, meskipun pencarian yang luas dilakukan.
Zepeda, satu-satunya tersangka dalam kasus ini, kemudian akan dipindahkan ke Besancon untuk diadili.
"Tiga tahun telah berlalu sejak putri kesayanganku menghilang... Aku berdoa agar Nicolas akan diadili di Prancis, aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk ini," kata ibu Kurosaki, Taeko dalam sepucuk surat yang dibacakan ke pengadilan di Chile.
"Kami tidak akan pernah memaafkan Nicolas, yang mengambil nyawa Narumi," lanjut surat itu.
Menurut penyelidik, Zepeda pergi ke Besancon pada awal Desember 2016 untuk menemui mantan pacarnya. Pada malam 4 Desember, pasangan itu memasuki kediaman Zapeda.
Jaksa penuntut Prancis mengatakan beberapa siswa mendengar "lolongan teror, teriakan" malam itu, tetapi tidak ada yang memanggil polisi.
Zepeda, putra keluarga Chile yang kaya, bertemu Kurosaki di Jepang pada 2014.