Selain Oxford, Vaksin Corona Buatan Jiangsu Juga Terbukti Aman untuk Manusia

Selain Oxford, Vaksin Corona Buatan Jiangsu Juga Terbukti Aman untuk Manusia

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 21 Jul 2020 11:15 WIB
AS mulai melakukan uji coba vaksin virus Corona pada manusia. Dibutuhkan waktu hingga beberapa bulan ke depan hingga vaksin itu dapat tersedia untuk umum.
Ilustrasi (AP Photo/Ted S. Warren)
Beijing -

Sudah dua kandidat vaksin virus Corona (COVID-19) yang terbukti aman untuk manusia dan mampu memproduksi reaksi imun yang kuat. Satu vaksin merupakan buatan Universitas Oxford di Inggris dan satu vaksin lainnya yang dikembangkan para peneliti China di Jiangsu.

Seperti dilansir AFP, Selasa (21/7/2020), vaksin Corona yang dikembangkan di Jiangsu, China, telah menjalani uji coba terhadap 508 relawan. Dalam uji coba yang dipimpin oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu ini, sebagian besar relawan mampu mengembangkan respons imun antibodi yang luas.

Sebelumnya dilaporkan bahwa vaksin Corona yang dikembangkan Universitas Oxford, bersama raksasa farmasi AstraZeneca, mampu menginduksi 'respons imun antibodi dan sel T yang kuat' terhadap virus Corona. Hasil ini didapat dalam uji coba klinis fase 2 terhadap lebih dari 1.000 relawan berusia 18-55 tahun di Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil uji coba terhadap vaksin bernama AZD1222 buatan Oxford, yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet itu, semakin menunjukkan langkah besar menuju terciptanya vaksin Corona yang efektif dan aman untuk digunakan secara luas.

Uji coba klinis secara terpisah terhadap vaksin Corona yang dikembangkan di Jiangsu, seperti dilaporkan China Global Television Network (CGTN), menunjukkan hasil 'lebih baik' dalam fase 2 untuk keselamatan dan kemampuan memicu respons imun.

ADVERTISEMENT

Uji coba dilakukan terhadap kandidat vaksin Corona bernama Ad5-nCoV, yang dikembangkan CanSino Biologics Unc dan unit penelitian militer China. Sekitar 508 relawan dilibatkan dalam uji coba ini.

Disebutkan bahwa uji coba di Jiangsu ini menggunakan virus flu manusia yang diperlemah dan dimodifikasi untuk mengirimkan materi genetik yang mengajarkan sel-sel untuk mengenali virus Corona. Dua kelompok relawan diberi dosis tinggi dan dosis rendah dari vaksin tersebut.

Lebih dari 90 persen relawan pada kedua kelompok, menunjukkan respons imun antibodi atau sel T sekitar 14-28 hari usai diberi vaksin.

Efek samping pada kedua uji coba tergolong moderat, namun para peneliti China menyatakan masih diperlukan uji coba untuk keselamatan vaksin pada relawan berusia lanjut. "Orang-orang berusia lanjut... merupakan target populasi penting untuk vaksin COVID-19. Ada kemungkinan bahwa dosis tambahan mungkin diperlukan untuk mendorong respons imun lebih kuat pada populasi lanjut usia," kata Wei Chen dari Institut Bioteknologi Beijing.

Disebutkan juga oleh The Lancet bahwa diperlukan uji coba lanjutan fase 3 untuk mengonfirmasi apakah kandidat vaksin ini efektif melindungi infeksi SARS-CoV-2, nama teknis virus Corona.

Pihak CanSino Biologics Inc menyatakan bahwa uji coba klinis fase 3 dalam skala besar sulit dilakukan di China karena sebagian besar kasus Corona telah teratasi. Oleh karena itu, CanSino Biologics Inc menyatakan pihaknya tengah berunding dengan negara lain, seperti Rusia, Brasil, Chile dan Arab Saudi untuk uji coba fase 3.

Uji coba klinis terhadap dua vaksin tersebut mendapati bahwa efek samping tergolong langka. Namun, profesor molekular virologi pada Universitas Nottingham, Jonathan Ball, memperingatkan bahwa meskipun hasil uji coba kedua kandidat vaksin Corona itu cukup positif, masih ada 'jalan panjang' untuk ditempuh.

"Tidak jelas apakah level imunitas itu bisa melindungi dari penularan -- itulah yang akan diperiksa dalam uji coba fase 3 lebih besar yang tengah berlangsung," ucap Ball. "Kita juga tidak tahu apakah vaksin ini bisa melindungi mereka yang paling rentan terhadap penyakit COVID-19 yang parah," imbuhnya.

Vaksin buatan Oxford dan buatan CanSino itu merupakan dua dari lebih dari 21 kandidat vaksin yang tengah dikembangkan dan diuji coba di berbagai negara. Di China sendiri, ada beberapa vaksin Corona berbeda yang tengah dikembangkan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads