Pemimpin Hong Kong mengatakan bahwa penyebaran wabah COVID-19 tak terkendali di Hong Kong. Dia mengumumkan rekor tertinggi kasus Corona harian yang lebih dari 100 kasus dan memerintahkan langkah-langkah baru untuk menjaga jarak sosial.
Seperti dilansir AFP, Senin (20/7/2020) Hong Kong adalah salah satu tempat pertama yang terkena virus Corona ketika virus ini muncul di Wuhan, China tahun lalu.
Tetapi kota itu memiliki keberhasilan yang mengesankan dalam menanggulangi wabah tersebut. Hong Kong berhasil mengakhiri transmisi lokal pada akhir Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dalam dua minggu terakhir, kasus-kasus baru Corona telah mulai melonjak kembali dan para dokter khawatir penyebarannya tidak terdeteksi di wilayah padat berpenduduk 7,5 juta orang itu.
Kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan lebih dari 500 kasus infeksi Corona telah dikonfirmasi dalam dua minggu terakhir, sehingga menjadikan penghitungan total menjadi 1.788 kasus dengan 12 kematian.
Lebih dari 100 kasus dikonfirmasi pada hari Minggu (19/7) saja, rekor tertinggi harian untuk Hong Kong.
"Saya pikir situasinya benar-benar kritis dan tidak ada tanda bahwa situasi sedang terkendali," kata kepala eksekutif Carrie Lam, Minggu (19/7).
Lam mengatakan para pejabat akan mencoba untuk mencapai keseimbangan antara melindungi kesehatan dan menjaga perekonomian.
"Sulit mengatakan langkah apa yang perlu kita laksanakan... banyak tempat telah memerintahkan orang untuk tetap tinggal di rumah," katanya.
Tonton video 'Kesalahan Strategi Negara dalam Tangani Corona Menurut WHO':
"Kami belum mengadopsi aturan itu dalam enam bulan terakhir karena kami ingin mempertahankan kehidupan yang normal untuk semua orang," lanjutnya.
Lam mengumumkan perintah langkah-langkah jarak sosial baru minggu lalu, menutup banyak tempat bisnis termasuk bar, tempat gym dan klub malam. Dia memerintahkan semua orang untuk memakai masker di transportasi umum.
Restoran diperintahkan untuk hanya menawarkan layanan bawa pulang makanan di malam hari.
Dia menjelaskan, ketika bangsal rumah sakit terisi penuh, para pejabat juga berebut untuk membangun 2.000 ruang isolasi di tanah tandus di dekat resor Disneyland, untuk memantau dan merawat mereka yang dinyatakan positif.
Hong Kong sudah masuk dalam resesi ketika pandemi melanda akibat perang dagang AS-China dan kerusuhan politik selama berbulan-bulan pada tahun lalu.
Lockdown sebagian yang diberlakukan juga telah menambah kesengsaraan ekonomi.
Beberapa kasus baru telah melanda rumah perawatan lansia, penyebab utama kekhawatiran mengingat betapa mematikannya virus Corona bagi para lansia.
Sejauh ini, 12 orang telah meninggal setelah tertular virus Corona di Hong Kong - empat orang di antaranya meninggal dalam dua minggu terakhir.