Otoritas Kota Barcelona mengintruksikan warganya untuk tetap tinggal di rumah usai kasus Corona di kota tersebut melonjak. Warga terutama para pelaku usaha menjerit.
"Ini bencana," ujar pemilik bar, Maria Quintana, dilansir AFP, Sabtu (18/7/2020).
Quitana menyebut kebijakan baru pemerintah Barcelona itu merupakan 'langkah mundur'. Pihak restoran tidak diperkanankan menyediakan kursi dan meja sehingga para pembeli tak bisa menikmati santapan di tempat. Padahal bar dan restoran milik Quintana telah dikunjungi oleh beberapa turis usai otoritas setempat melonggarkan lockdown.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika mereka memaksakan lockdown dan memaksa kami untuk menutup, saya akan menjatuhkan tirai, tetapi mungkin juga menjatuhkan pisau guillotine di leher saya sendiri karena kami tidak akan dapat bertahan hidup," kata Quitana.
Sejumlah objek wisata di Barcelona juga terpantau sepi. Seorang turis dari Republik Ceko, Karolina Kapounova, tidak mengetahui adanya peraturan baru terkait pencegahan COVID-19 dari pemerintah Barcelona.
"Aku tidak berpikir kita akan mengubah jadwal kita (wisata). Tapi dengan mulutmu tertutup sepanjang waktu dan panas, itu agak menyusahkan." Imbuh wanita berusai 23 tahun itu.
Pembatasan sosial secara ketat diterapkan otoritas Barcelona hanya berselang 4 minggu usai Spanyol mengakhiri keadaan darurat Corona. Dari catatan AFP, kasus Corona di Barcelona meningkat 3 kali lipat menjadi 800 kasus.
Pemerintah daerah setempat telah mengintruksikan warga untuk tidak meninggalkan rumah. Keramaian massa juga dibatasi. Bioskop hingga klub malam tidak diperkenankan beroperasi.
(isa/isa)