WHO Soroti Lonjakan Kasus dan Penanganan Corona di Brasil

WHO Soroti Lonjakan Kasus dan Penanganan Corona di Brasil

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Sabtu, 18 Jul 2020 02:56 WIB
WHO Health Emergencies Programme head Michael Ryan attends a press conference organized by Geneva Association of United Nations Correspondents (ACANU) amid the COVID-19 outbreak, caused by the novel coronavirus, on July 3, 2020 at the WHO headquarters in Geneva. (Photo by Fabrice COFFRINI / POOL / AFP)
Foto: Michael Ryan (AFP/FABRICE COFFRINI)
Jenewa -

Kasus Corona di Brasil terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Brasil agar mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menekan angka penularan.

"Kenaikan di Brasil tidak lagi eksponensial, telah meningkat," kata ketua darurat kesehatan WHO, Michael Ryan dalam konperensi pers virtual seperti dilansir AFP, Sabtu (18/7/2020).

Brasil saat ini berada pada peringkat kedua terbanyak infeksi Corona setelah Amerika Serikat. Kasus positif tercatat lebih dari 2 juta kasus dengan kematian hampir mencapai 77.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Kesehatan Brasil merilis bahwa lebih dari 45.000 kasus baru dilaporkan pada Kamis (16/7) waktu setempat. Dan sebanyak 1.300 kematian dalam 24 jam terakhir.

Ryan mengatakan tingkat infeksi COVID-19 di Brasil sekarang "stabil". Ryan menyebut angka reproduksi (R0) yang cukup tinggi pada April hingga Mei lalu ada padi 1,5 dan di banyak tempat lebih dari 2,0.

ADVERTISEMENT

Namun sekarang, angka reproduksi COVID di Brasil kata Ryan turun sekitar 0,5 sehingga menjadi 1,5. Dia mengatakan "virus artinya tidak menyebar cepat seperti sebelumnya".

Dia mengungkap angka tersebut adalah kabar baik. Namun tidak ada jaminan bahwa virus Corona dapat hilang dengan sendirinya.

"Sama sekali tidak ada jaminan bahwa (transmisi) akan turun dengan sendirinya," tutur Ryan.

"Saat ini adalah kesempatan Brasil untuk menekan penyakit ini, untuk menekan penularan virus Corona," imbuhnya.

Ryan kemudian mendesak Brasil untuk "melakukan pengendalian". Dia menyebut "langkah itu akan menjadikan upaya bersama yang berkelanjutan agar bisa mengontrol penyebaran virus,".

"Hingga saat ini, di banyak negara virus ini telah mengambil kendali, virus ini juga seolah-olah yang membuat aturan," kata Ryan.

"Kita perlu membuat kebijakan untuk mengendalikan virus ini," imbuhnya.

Sejak awal krisis akibat pandemi Corona, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menolak untuk mengambil langkah yang serius untuk menangani Corona. Bolsonaro juga mengkritik sejumlah langkah pembatasan yang dilakukan oleh gubernur di negara bagian.

Saat ini, Bolsonaro masih dinyatakan positif COVID-19. Dia sedang menjalani masa karantina.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads