Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pembekuan aset terhadap politisi di Xinjiang, China, yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) etnis Uighur. China memberikan respons keras terkait hal ini.
Seperti dilansir AFP, Jumat (10/7/2020) tanggapan China muncul usai AS mengumumkan larangan visa dan pembekuan aset pada tiga pejabat Partai Komunis China, termasuk Chen Quanquo, ketua Partai Komunis China di Xinjiang, sekaligus arsitek kebijakan garis keras China terhadap Uighur.
"Tindakan AS secara serius mencampuri urusan dalam negeri China, secara serius melanggar norma dasar hubungan internasional, dan secara serius merusak hubungan Cina-AS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian dalam konferensi, Jumat (10/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menanggapi tindakan yang keliru dari AS, China telah memutuskan untuk memberlakukan tindakan timbal balik terhadap institusi AS yang terkait dan individu yang berperilaku buruk pada masalah yang terkait dengan Xinjiang," kata Zhao tanpa memberikan rincian soal sanksi.
Para saksi dan kelompok HAM mengatakan bahwa China telah mengumpulkan lebih dari satu juta warga Uighur dan Muslim Turki lainnya di Xinjiang dalam kampanye pencucian otak yang bertujuan untuk menyeragamkan minoritas secara paksa ke dalam mayoritas Han di negara itu.
Sebelumnya, seperti dilansir BBC, Jumat (10/7) AS menuding China melakukan penahanan massal, persekusi agama dan sterilisasi paksa terhadap Muslim Uighur.
Tonton video 'China Bikin Karikatur Donald Trump Bawa AS Mundur dari WHO':
Sanksi dari AS tersebut menargetkan aset keuangan milik Ketua Partai Komunis Xinjiang, Chen Quanguo yang berbasis di Amerika Serikat, serta dua pejabat lain.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan AS bertindak melawan "penyalahgunaan yang mengerikan dan sistematis" di provinsi yang terletak di wilayah barat China itu.
"Amerika Serikat tidak akan berpangku tangan ketika PKC [Partai Komunis China] melakukan pelanggaran HAM yang menargetkan warga Uighur, etnik Kazakh dan anggota kelompok minoritas lainnya di Xinjiang," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
Chen Quanguo menjadi pejabat China peringkat tinggi yang dikenai sanksi dari AS. Dia dianggap sebagai arsitek di balik kebijakan Beijing terhadap minoritas di China.
Dua pejabat lain juga dikenai sanksi - Wang Mingshan, direktur biro keamanan publik di Xinjian dan Zhu Hailun, mantan pemimpin komunis senior di Xinjiang.
Sanksi ini berarti mereka dilarang masuk ke AS dan aset mereka di AS dibekukan.