Ribuan Orang Terjebak Banjir di Jepang, Penyelamatan Masih Berlangsung

Ribuan Orang Terjebak Banjir di Jepang, Penyelamatan Masih Berlangsung

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 09 Jul 2020 11:01 WIB
Debris litter a village following heavy rains and flooding in the village of Kuma, Kumamoto prefecture on July 8, 2020. - Japan will deploy more troops to search for survivors of devastating floods and landslides that have killed at least 52 people in the southwest of the country, Prime Minister Shinzo Abe pledged (Photo by CHARLY TRIBALLEAU / AFP) / The erroneous mention[s] appearing in the metadata of this photo by CHARLY TRIBALLEAU has been modified in AFP systems in the following manner: [Kumamura] instead of [Kuma mura]. Please immediately remove the erroneous mention[s] from all your online services and delete it (them) from your servers. If you have been authorized by AFP to distribute it (them) to third parties, please ensure that the same actions are carried out by them. Failure to promptly comply with these instructions will entail liability on your part for any continued or post notification usage. Therefore we thank you very much for all your attention and prompt action. We are sorry for the inconvenience this notification may cause and remain at your disposal for any further information you may require.
Situasi di Kumamoto, Jepang yang dilanda banjir dan tanah longsor (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Tokyo -

Petugas layanan darurat dan tentara Jepang terus bergerak untuk mencapai rumah-rumah yang terputus aksesnya akibat banjir dan tanah longsor. Ribuan orang dilaporkan terjebak di rumah-rumah tersebut.

Seperti dilansir AFP, Kamis (9/7/2020), Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang menyebut lebih dari 3 ribu rumah tangga terisolasi, baik oleh genangan banjir yang tinggi atau ruas jalanan yang rusak akibat tanah longsor.

Rumah-rumah yang terisolasi sebagian besar berada di wilayah Kumamoto yang terdampak banjir dan longsor paling parah. Hujan deras diperkirakan masih akan mengguyur kawasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan deras yang mengguyur di wilayah itu sejak Sabtu (4/7) pagi hingga kini telah memicu kehancuran di sejumlah wilayah dan membuat sungai-sungai meluap.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyatakan bahwa 'hujan deras kemungkinan akan berlanjut hingga setidaknya 12 Juli di area yang luas'. JMA menyerukan 'kewaspadaan ekstrem' terhadap risiko tanah longsor dan banjir di dataran rendah.

ADVERTISEMENT

JMA merilis perintah evakuasi tertinggi kedua untuk lebih dari 450 ribu orang. Namun perintah evakuasi semacam itu tidak wajib dan sebagian besar warga biasanya memilih tidak mengungsi ke kamp-kamp penampungan, mungkin karena takut tertular virus Corona (COVID-19).

Tonton juga video 'Melihat dari Udara Banjir di Jepang yang Menelan Korban':

[Gambas:Video 20detik]



Seorang pejabat di Kumamoto menyebut 55 orang dipastikan tewas di wilayah tersebut. Empat orang lainnya dikhawatirkan tewas karena keberadaannya belum diketahui. Dua kematian lainnya dikonfirmasi di Pulau Kyushu, Jepang bagian barat daya.

Lebih dari satu lusin orang dilaporkan hilang akibat bencana ini. Setelah lima hari terhambat oleh genangan banjir dan tanah longsor, tentara Jepang berhasil menyelamatkan 40 warga desa Ashikita di Kumamoto.

"Sungguh menakutkan. Rumah saya kacau, saya tidak bisa tinggal di sana lagi," ucap Kinuyo Nakamura (68) setelah berhasil dievakuasi ke kamp pengungsian.

"Kami beberapa kali mengalami bencana banjir sebelumnya. Tapi yang ini tidak bisa dibandingkan. Bukannya takut, saya lebih fokus untuk menyelamatkan diri," imbuhnya.

Di banyak area, tanah longsor menghancurkan rumah-rumah warga hingga menjadi puing. Banjir menerjang rumah-rumah di kawasan dataran rendah, menghancurkan isinya dan membuatnya tidak bisa dihuni kembali. Otoritas Jepang mengerahkan sedikitnya 80 ribu petugas penyelamat, dengan dibantu 10 ribu personel militer, untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads