Jepang Dilanda Banjir, 50 Orang Dikhawatirkan Tewas

Jepang Dilanda Banjir, 50 Orang Dikhawatirkan Tewas

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 07 Jul 2020 13:17 WIB
Vehicles pass through a flooded road caused by heavy rain in Yatsushiro, Kumamoto prefecture on July 4, 2020. - Some 75,000 people were ordered to evacuate in western Japan on July 4 as record heavy rain triggered floods and landslides, local media and officials said. The nations weather agency issued the highest level of heavy rain warnings to Kumamoto and Kagoshima on Kyushu island. (Photo by STR / JIJI PRESS / AFP) / Japan OUT
Situasi di Kumamoto yang dilanda banjir (STR/JIJI PRESS/AFP)
Tokyo -

Otoritas darurat di Jepang bagian barat tengah 'berpacu dengan waktu' untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak banjir dan tanah longsor. Sedikitnya 50 orang dikhawatirkan tewas akibat bencana alam ini.

Seperti dilansir AFP, Selasa (7/7/2020), Badan Meteorologi Jepang (JMA) merilis peringatan level tertinggi untuk hujan deras dan tanah longsor bagi wilayah Pulau Kyushu. Prakiraan cuaca menunjukkan hujan deras masih akan mengguyur wilayah tersebut hingga Kamis (9/7) mendatang.

Jumlah korban tewas akibat hujan deras yang mulai mengguyur sejak Sabtu (4/7) pagi waktu setempat, diperkirakan akan bertambah. Seorang pejabat di wilayah Kumamoto, wilayah terdampak paling parah, menuturkan kepada AFP bahwa 49 orang dipastikan tewas, dengan satu orang lainnya dikhawatirkan telah meninggal akibat bencana alam ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berpacu dengan waktu," ucap Yutaro Hamasaki, seorang pejabat di Kumamoto, kepada AFP bahwa Selasa (7/7) pagi waktu setempat.

"Kita tidak menetapkan batas waktu untuk mengakhiri operasi, tapi kita sungguh perlu mempercepat pencarian karena waktu semakin habis. Kita tidak akan menyerah hingga akhir," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lebih dari 40 ribu personel, termasuk polisi dan petugas pemadam juga penjaga pantai dan tentara militer, dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan. Sekitar belasan orang masih belum diketahui keberadaan.

Sungai-sungai yang meluap membuat beberapa jembatan hanyut dan jalanan terendam air. Situasi ini semakin mempersulit upaya penyelamatan, dengan para petugas penyelamat hanya bisa menggunakan perahu karet atau helikopter dalam tugas mereka.

Tonton video 'Banjir-Longsor di Jepang, 2 Orang Tewas':

Laporan menyebut 14 korban tewas di antaranya merupakan penghuni rumah jompo setempat, yang semuanya menggunakan kursi roda sehingga tidak mampu menyelamatkan diri ke dataran lebih tinggi saat banjir menerjang.

"Lantai dasar dipenuhi genangan air dan kami tidak bisa masuk ke dalamnya. Beberapa orang berhasil dievakuasi ke lantai pertama. Saya tidak pernah mengalami apapun seperti ini dalam hidup saya," ucap salah satu petugas penyelamat yang memeriksa rumah jompo itu kepada NHK.

Satu hal lainnya yang mempersulit upaya evakuasi adalah kekhawatiran penyebaran virus Corona (COVID-19). Keharusan mematuhi aturan social distancing secara tidak langsung mengurangi kapasitas kamp-kamp pengungsian. Padahal ribuan diperintahkan untuk mengungsi dari rumah masing-masing.

Di kota Yatsuhiro, otoritas setempat mengubah gedung olahraga menjadi kamp pengungsian, dengan keluarga-keluarga dipisahkan oleh dinding dari kardus untuk mencegah penyebaran virus Corona. Laporan media lokal menyebut bahwa beberapa orang memilih tidur di mobil mereka daripada berisiko tertular Corona di kamp pengungsian.

Bencana alam ini terjadi saat Jepang tengah dalam musim penghujan, yang kerap diwarnai oleh banjir dan tanah longsor. Perubahan iklim juga memainkan peran karena atmosfer yang menghangat menahan lebih banyak air, sehingga meningkatkan risiko dan intensitas banjir akibat hujan deras ekstrem.

Tahun 2018, lebih dari 200 orang tewas akibat banjir yang menerjang kawasan yang sama di Jepang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads