Insiden di kompleks nuklir di Iran menyebabkan kerusakan signifikan. Kerusakan ini dapat memperlambat produksi sentrifugal Iran untuk memperkaya uranium.
Seperti dilansir AFP, Senin (6/7/2020) insiden itu terjadi pada hari Kamis (2/7) di gudang yang sedang dibangun di kompleks nuklir Natanz di Iran tengah. Namun, menurut badan nuklir Republik Islam itu, insiden ini tidak memakan korban atau menimbulkan polusi radioaktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat keamanan menyebutnya sebagai kecelakaan. Mereka mengatakan telah mengetahui penyebab insiden ini, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Tidak ada korban... tetapi kerusakannya signifikan pada tingkat finansial," kata juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi dalam wawancara yang dipublikasikan Minggu (5/7) oleh kantor berita IRNA.
"Dalam jangka menengah, kecelakaan ini dapat memperlambat pengembangan dan produksi" sentrifugal canggih, katanya. Natanz adalah salah satu pabrik pengayaan uranium utama Iran.
"Insya Allah, dan dengan upaya terus-menerus... kami akan mengkompensasi pelambatan ini sehingga situs yang dibangun kembali akan memiliki kapasitas lebih besar dari sebelumnya," lanjut Kamalvandi.
Badan nuklir itu sebelumnya merilis sebuah foto yang konon berasal dari kompleks tersebut. Foto itu memperlihatkan sebuah bangunan satu lantai dengan atap yang rusak, dinding-dindingnya tampak menghitam oleh api dan engsel-engsel pintu tergantung seolah-olah meledak dari dalam.
Siaran TV pemerintah kemudian menunjukkan bangunan dari sudut yang berbeda dengan kerusakan kecil pada dindingnya.
Teheran mengumumkan pada Mei tahun lalu bahwa secara progresif akan menangguhkan komitmen tertentu di bawah kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara besar, yang secara sepihak Amerika Serikat ditinggalkan pada 2018.
Iran memulai kembali pengayaan uranium di Natanz September lalu, meskipun telah menyetujui perjanjian untuk menunda kegiatan tersebut. Iran selalu membantah program nuklirnya untuk militer.