Badan nuklir Iran melaporkan terjadinya sebuah insiden di lokasi proyek konstruksi pada kompleks nuklir setempat. Tidak ada laporan korban dalam insiden ini.
Seperti dilansir AFP, Kamis (2/7/2020), kompleks nuklir Natanz di Iran bagian tengah itu dinyatakan sedang 'tidak aktif' saat insiden terjadi pada Kamis (2/7) pagi waktu setempat.
"Sebuah insiden terjadi pada Kamis (2/7) pagi dan merusak sebuah gudang yang sedang dalam pembangunan di area terbuka di situs Natanz," tutur juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita IRNA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamalvandi menyatakan bahwa situs nuklir itu tidak aktif belakangan ini dan tidak ada risiko polusi radioaktif. Ditegaskan juga bahwa insiden ini tidak menimbulkan korban.
Baca juga: 19 Orang Tewas dalam Ledakan di Klinik Iran |
Penyebab insiden ini, sebut Kamalvandi, masih dalam penyelidikan. Dia tidak menjelaskan lebih detail soal insiden yang terjadi.
Kamalvandi, seperti dilansir Associated Press, mengatakan bahwa gedung yang terdampak insiden ini merupakan 'gudang industri' dan menegaskan tidak ada kerusakan pada fasilitas centrifuge di kompleks tersebut.
Kompleks nuklir Natanz merupakan pusat pengayaan uranium yang terletak 250 kilometer sebelah selatan Teheran. Di kompleks ini, terdapat juga fasilitas bawah tanah dari beton yang berada di kedalaman 7,6 meter yang bisa menjadi tempat perlindungan dari serangan udara.
Pada Mei tahun lalu, otoritas Iran menyatakan bahwa pihaknya menangguhkan komitmen-komitmen tertentu di bawah kesepakatan nuklir multilateral, yang secara sepihak ditinggalkan Amerika Serikat (AS) tahun 2018 lalu.
Kesepakatan nuklir yang tercapai tahun 2015 itu menjanjikan pencabutan sanksi Iran, sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir Iran. Keluarnya AS dari kesepakatan itu kemudian diikuti oleh pemberlakuan kembali sanksi-sanksi sepihak dari AS.
Kompleks nuklir Natanz mulai dipantau oleh Badan Energi Atom Nasional (IAEA) setelah kesepakatan nuklir Iran tercapai. Belum ada komentar dari IAEA terkait insiden ini.
(nvc/ita)